Rabu 06 Dec 2017 10:34 WIB

Kerugian Akibat Bencana di Sukabumi Capai Rp 38,1 Miliar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Masyarakat bergotongroyong memperbaiki jalan putus tergerus longsor bersamaan hujan deras mengguyur di Desa Bencoy, Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/10). Jalan yang amblas dan putus pada Sabtu (28/10) petang itu merupakan jalan alternatif dari Sukabumi menuju obyek wisata Situs Prasejarah Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Cianjur.
Foto: ANTARA FOTO/Budiyanto
Masyarakat bergotongroyong memperbaiki jalan putus tergerus longsor bersamaan hujan deras mengguyur di Desa Bencoy, Cireunghas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/10). Jalan yang amblas dan putus pada Sabtu (28/10) petang itu merupakan jalan alternatif dari Sukabumi menuju obyek wisata Situs Prasejarah Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dampak bencana di Kota Sukabumi menyebabkan kerugian yang cukup besar. Pasalnya, sejak 2013 lalu hingga September 2017 lalu tercatat jumlah kerugian akibat bencana diperkirakan mencapai Rp 38,1 miliar.

"Dari data yang dihimpun menyebutkan kerugian akibat bencana dari 2013 hingga 2016 ditaksir mencapai sebesar Rp 36 miliar," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan, Rabu (6/12).

Jumlah tersebut belum ditambah kerugian akibat bencana pada 2017. Asep mengatakan, dalam rentang Januari-September 2017 tercatat jumlah kerugian akibat bencana ditaksir Rp 2,1 miliar. Data kerugian ini lanjut dia dimulai sejak 2013 karena lembaga tersebut baru beroperasi dan melaksanakan tugas serta fungsinya.

Menurut Asep, mengacu pada data tersbeut menunjukkan sangat besar dampak bencana terhadap kerugian yang dialami masyarakat. Jumlah kerugian bencana ini ungkap dia membuktikan upaya optimalisasi pencegahan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana sangat diperlukan untuk menekan munculnya kerugian materil.

Asep mengatakan, wilayah Sukabumi memiliki beberapa ancaman bencana yang harus diantisipasi. Di antaranya merupakan daerah rawan letusan gunung berapi karena dekat dengan kawasan Gunung Gede Pangrango.

Ancaman lainnya yakni potensi gempa bumi, kerawanan banjir yang tersebar di beberapa titik, dan daerah rawan pergerakan tanah karena terdapat zona patahan aktif Cimandiri. Selain itu potensi ancaman bencana longsor serta daerah rawan kebakaran dengan kondisi permukiman sempit dan sulit mencari sumber daya air.

Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Provinsi Jawa Barat Budiman menambahkan, secara nasional indeks rawan bencana Kota Sukabumi menempati urutan ke 445 dari 497 kabupaten/kota se Indonesia. "Namun, kota berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi yang menempati urutan tiga kerawanan bencana secara nasional," imbuh dia.

Kota Sukabumi diperkirakan akan terkena dampak dari bencana yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. Oleh karena itu Kota Sukabumi juga harus menyiapkan diri dalam menghadapi potensi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement