REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Hari Penyandang Disabilitas yang jatuh pada 3 Desember tak cukup hanya diperingati tiap tahun. Peringatan juga bukan sekedar sebuah perayaan saja, tetapi lebih penting adalah sikap dan keberpihakan terhadap mereka.
"Justru yang penting, peringatan pada kita semua dan kita harus memberikan satu perhatian pada mereka untuk memberikan kesempatan mereka berkembang sesuai dengan saudara yang lain," kata Anies usai acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Jakarta Barat, Rabu (6/12).
Anies mengaku lebih senang menyebut mereka difabel yang merupakan kependekan different ability. Mereka, menurut Anies, pada dasarnya memiliki kemampuan berbeda dengan yang lain. Namun, nama resmi dalam aturan perundang-undangan memang disebut sebagai penyandang disabilitas.
Pemprov DKI, kata dia, berkomitmen untuk memberi ruang khusus kepada mereka untuk berkarya. Anies meyakini, mereka punya kelebihan yang tidak dimiliki semua orang. Para difabel akan ditempatkan sesuai bidang dan kemampuan masing-masing.
"Memberikan kesempatan berkarya sehingga bisa hidup mandiri dan bisa mendapatkan kesejahteraan, kebahagian seperti saudara lain. Karena itu Jakarta harus bisa jadii kota yang ramah penyandang disabilitas," ujar dia.