REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasie Humas Polsek Mampang Prapatan Aiptu H Sukarno mengatakan, pria berusia 22 tahun yang nekat gantung diri lantaran pacarnya yang bernama Wulan sering dimarahi oleh orang tuanya, ketika berkunjung ke rumah korban.
"Wulan tidak mau datang lagi ke rumah korban (Kiki), karena setiap datang dimarahi oleh ibunya dan tidak datang lagi," ujar Sukarno ketika di konfirmasi, Selasa (5/12).
Ia mengatakan, dari hasil keterangan ibu korban yang bernama Mamah, putranya yang bernama Kiki Darma Yuda pacaran dengan wanita bernama Wulan dan tidak disetujui. Sebelum Kiki bunuh diri, ia sempat membuat surat wasiat yang ditujukan kepada Ibunya dan Wulan. Surat itu bertuliskan:
"Mah, Kiki minta maaf. Kiki ngelakuin ini enggak kuat. Kiki mohon sama Mama, restuin hubungan Kiki sama Wulan. Kiki sayang sama Wulan, Kiki mau nikahin Wulan, Ma. Kiki mohon sama Mama jangan marahin Wulan. Tolong Mama, Kiki masih ada nyawa ketolong. Tolong bawa Kiki ke rumah sakit, dan Kiki mau hubungan Kiki direstuin. Kiki mohon tolong kasih tahu ke Wulan, kalau dia masih saya sama Kiki, dia jenguk Kiki ke rumah sakit, kalau dia enggak datang Kiki mati. Tolong sampaikan ini ke Wulan. Kiki minta maaf. Kiki ngelakuin ini Kiki mau direstuin. Tolong Mah!"
Atas kejadian tersebut, Kapolsek Mampang Kompol M Safi'i bersama Piket Fungsi mendatangi ke TKP. Kemudian lanjut menghubungi Palang Hitam, identifikasi di Polres Metro Jakarta Selatan dan membuatkan Visum Et Repertum.
Sebelumnya diberitakan, seorang anak usia 22 tahun bernama Kiki Darma Yuda, yang nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri lantaran cintanya tidak direstui oleh orang tuanya. Kiki ditemukan tewas tergantung di kamarnya.
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Moch Safi'i membenarkan peristiwa naas tersebut. "Iya betul, kami akan mencari keterangan saksi-saksi," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (5/12).
Mayat laki-laki itu ditemukan pada Selasa (5/12) sekitar pukul 04.30 WIB di Jalan Bangka Raya, Gang 4, RT 02/02, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Mayat tersebut tergantung dengan kain yang terikat di lehernya. "Mayatnya tergantung di depan pintu kamarnya," kata Safi'i.
Saat ini, keterangan saksi baru diperoleh dari ibu kandung korban atas nama Mamah (41) yang melihat langsung korban tergantung di depan pintu kamarnya. Pertama kali ia mengetahui kejadian tersebut sekitar pukul 04.30 WIB, yang ketika itu saksi bangun dan melihat anaknya sudah tergantung di pintu kamar. Lalu saksi berteriak sehingga membangunkan keluarga yang lain.
Tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Dan di dekat kasur korban di atas tumpukan berkas-berkas, ditemukan sepucuk surat yang bertuliskan bahwa korban atas nama Kiki, menginginkan hubungan cintanya direstui oleh orang tuanya dengan wanita pilihannya yang bernama Wulan.