Selasa 05 Dec 2017 14:55 WIB

NTB Pastikan Stok Bahan Pokok Aman

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Pedagang bahan pokok menata dagangannya di pasar ( Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang bahan pokok menata dagangannya di pasar ( Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) Putu Selly Andayani mengatakan, stok bahan pokok untuk empat bulan ke depan di NTB masih aman.

Sally mengatakan, pada 28 November lalu, Dinas Perdagangan NTB telah melakukan rapat koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) NTB, kabupaten/kota, para distributor, dan juga Bulog.

"Para distributor dan Bulog mengatakan bahwa aman sampai empat bulan ke depan," ujar Sally di Kantor Dinas Perdagangan NTB, Selasa (5/12)

Sejauh ini, kata Sally, belum terlihat adanya lonjakan harga maupun permintaan stok bahan pokok. Kendati begitu, Sally mewaspadai peningkatan lonjakan sejumlah bahan baku pada akhir tahun ini lantaran peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Di Lombok, Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati selama sebulan penuh dengan adanya tradisi Begibung atau makan bersama yang tentunya mengerek peningkatan permintaan kebutuhan pokok seperti beras dan daging.

(baca: Masyarakat Jatim Diimbau Waspada Penyakit Musim Hujan)

"Yang perlu kita antisipasi peringatan Maulid Nabi selama satu bulan. Kita undangan Maulid ada beberapa, dan itu tentu membutuhkan daging semua. Saat ini masih minggu awal dan stok masih aman," lanjut Sally.

Sally berharap ketersediaan stok tetap dijaga. Saat ini, lanjut Sally, harga daging masih relatif normal, sebesar Rp 80 ribu per kg di pasar swalayan dan Rp 120 ribu per kg di pasar tradisional, yang menurutnya masih dalam kategori normal.

Sally juga mengapresiasi inisiasi Pemkot Mataram, Pemkab Lombok Barat, dan Pemkab Lombok Tengah yang menggelar pasar murah di kampung-kampung dengan masyarakat berpenghasilan rendah.

"Pasar murah ini membuktikan pemerintah hadir di kantong-kantong masyarakat berpenghasilan rendah," kata Sally menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement