Senin 04 Dec 2017 22:20 WIB

Buaya Sepanjang 3,2 Meter Terjerat Jaring Warga

Seekor buaya terjerat ban bekas di sekitar sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/9).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Seekor buaya terjerat ban bekas di sekitar sungai di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Seekor buaya sapit (Tomistoma schlegelii) terjerat rengge alat tangkap ikan jenis jala, milik warga di Danau Butong, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Diketahui buaya tersebut berjenis kelamin betina dan telah berusia 15 tahun.

"Memang buaya air tawar ini usianya sudah tergolong tua terjerat di rengge warga di Danau Butong ini ditemukan dalam kondisi sehat," kata Anggota Tim Rescue Reaksi Cepat pada Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh, Perdi di Muara Teweh, Senin malam.

Menurut Perdi, buaya sepanjang 3,2 meter dengan berat 1,3 kuintal itu tersangkut dijaring warga bernama Mehluadi warga Desa Butong Kecamatan Teweh Tengah pada Senin (4/12).

Pihaknya mendapat telepon dari Kepala Desa Butong yang melaporkan adanya buaya yang tersangkut di jaring masyarakat di dalam Danau Butong, kemudian buaya tersebut dievakuasi warga ke dermaga Desa Butong.

"Tim rescue bekerja sama dengan petugas dari Yayasan Kalaweit meluncur ke Desa Butong untuk mengambil satwa liar tersebut," katanya.

Perdi mengatakan, buaya sapit atau buaya air tawar tersebut memang habitatnya hidup di danau atau rawa. Sehingga di kawasan Danau Butong memang tempat populasinya. Bahkan warga Desa Butong memang sering melihat penampakan buaya tersebut di sekitar Danau Butong.

Buaya sapit tidak seganas buaya muara, karena makanannya lebih dominan makan ikan.

"Namun kami tetap meminta warga untuk berhati-hati dan apabila warga di sekitar Danau Butong ada menemukan satwa liar yang dilindungi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa tersebut diharapkan menghubungi kami," kata dia.

Dia menambahkan untuk sementara buaya tersebut dititipkan di Yayasan Kalaweit di wilayah Dusun Pararawen Kecamatan Teweh Tengah untuk direhabilitasi dan pengecekan kesehatan satwa guna pelepasliaran.

"Kami menunggu arahan pimpinan yakni Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalteng di Palangka Raya," ujar Perdi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement