Senin 04 Dec 2017 20:14 WIB

Cianjur Waspada dan Siaga Bencana Akibat Cuaca Ekstrem

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga mencari informasi prakiraan cuaca dengan aplikasi mobile Info BMKG di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (23/1).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang warga mencari informasi prakiraan cuaca dengan aplikasi mobile Info BMKG di Boyolali, Jawa Tengah, Senin (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini. Langkah ini dilakukan dengan mengaktifkan posko siaga darurat di setiap kecamatan. 

"Bupati telah menetapkan Cianjur dalam masa siaga darurat bencana banjir dan longsor," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Ahmad Rifai Azhari kepada wartawan Senin (4/12).
 
Hal ini kata dia di lapangan ditindaklanjuti dengan mengoptimalkan posko siaga darurat melalui piket siaga darurat bencana.
Posko ini lanjut Ahmad, akan diaktifkan sampai dengan Maret 2018. Keberadaan posko ini untuk mempercepat penanganan bencana di setiap wilayah.
 
Menurut Ahmad, BPBD juga meminta warga Cianjur untuk mewaspadai potensi terjadinya pohon tumbang terutama di jalan protokol. Terlebih dalam beberapa hari terakhir terjadi angin kencang sebagai akibat faktor cuaca ekstrem.
 
Peningkatan kewaspadaan menghadapi bencana ini ungkap Ahmad telah disampaikan kepada masing-masang camat di Cianjur. Selanjutnya kata dia para camat menyampaikan informasi tersebut kepada masyarakat yang ada di wilayahnya masing-masing.
 
Ditambahkan Ahmad, BPBD Cianjur juga berupaya meningkatkan pemeliharaan sistem peringatan dini atau early warning system (EWS) tsunami dan pergerakan tanah. Upayanya dengan melakukan pengecekan peralatan dan memperbaiki peralatan yang mengalami kerusakan. Sehingga ketika dibutuhkan maka peralatan tersebut bisa dioptimalkan dalam penanganan bencana.
 
Data Pemkab Cianjur menyebutkan, wilayah Cianjur mempunyai tingkat risiko bencana alam yang cukup tinggi berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia 2013. Di antaranya potensi gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, gerakan tanah, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, angin puting beliung, gelombang ekstrim dan cuaca ekstrim.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement