REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I Golkar Jawa Tengah (Jateng) Wisnu Suhardono mengatakan apapun hasil dari praperadilan tersangka korupsi KTP-el Setya Novanto nanti, Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) harus tetap dilakukan.
"Harus tetap Munaslub, kalau Jawa Tengah, mau 10 kali (Setnov) menang dalam praperadilan, Munaslub (suatu) keharusan menurut Jawa Tengah," kata Wisnu ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (4/12).
Ia mengatakan, Munaslub penting diadakan gunaguna memelihara eksistensi, mempertahankan keberadaan dan meningkatkan popularitas Partai Golkar di mata masyarakat, maupun dimata konstituen (anggota atau masyarakat pendukung partai). Untuk itu, ia menegaskan bahwa Munaslub merupakan sebuah keharusan.
"Kalau Munaslub itu suatu keharusan, tidak bisa ditawar lagi," tambahnya.
Keputusan rapat pleno pada 21 November lalu, menghasilkan keputusan bahwa Munaslub dilakukan menunggu hasil praperadilan Setya Novanto. Menanggapi hal tersebut, Wisnu mengatakan ada atau pun tidaknya praperadilan Setya Novanto, ia kembali menegaskan bahwa DPD 1 Golkar Jateng tetap menghendaki adanya Munaslub.
"Atas dua perbedaan pandangan (antara DPP dan DPD) yang masing-masing dipayungi oleh AD/ART, harus dilakukan komunikasi untuk mendapatkan kompromi antara kepentingan DPD I dan kepentingan DPP. Tetapi apapun hasil praperadilan menurut Golkar Jawa Tengah bahwa yang namanya Munaslub adalah suatu keharusan," tegasnya.
Wisnu mengatakan, pihaknyatelah mengirimkan surat rekomendasi ke DPP Partai Golkar, untuk dilakukannya Munaslub. Dimana surat rekomendasi sendiri dikirimkan hari ini, Senin (4/12). Namun, ia belum mengetahui secara pasti, apakah surat tersebut telah diterima atau belum oleh DPP Partai Golkar.
"Kalau saya ajukan hari ini, tapi DPP baru menerima besok, gimana?, kan bisa saja nginep surat itu," kata dia.