REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Investasi properti di kawasan Bandung selatan dinilai masih cukup prospektif dan menjanjikan. Sehingga, pengembang perumahan pun mulai banyak yang mengembangkan proyeknya ke arah selatan Bandung. Salah satunya, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) yang berencana mengembangkan hunian seluas 100 hektare di Buahbatu.
Asisten Vice President Strategic Residential PT Agung Podomoro Land, Agung Wirajaya, melihat, Bandung selatan memiliki potensi ekonomi yang cukup bagus. Apalagi, Buahbatu merupakan jantungnya Kota Bandung dengan kemudahan akses pintu tol.
Oleh karena itu, pihaknya berencana membangun Podomoro Park Buahbatu berkonsep hunian dilengkapi danau buatan di kawasan Buahbatu. "Dari total lahan seluas 100 hektare, 10 hektare akan digunakan untuk kawasan komersial," ujar Agung kepada wartawan akhir pekan.
Menurut Agung, perusahaanya akan membangun kawasan hunian kelas premium dengan rate harga Rp1,3 hingga Rp 6 miliar. Pembangunan kawasan perumahan di Bandung selatan diharapkan dapat menggerakkan ekonomi baru. Bisnis dan pusat ekonomi baru diharapakn akan bermunculan di kemudian hari. "Kami berharap bisa mendukung dan memunculkan bisnis baru," katanya.
Rencananya, kata dia, pembangunan Podomoro Park Buahbatu akan dimulai kuartal I/2018. Untuk tahap pertama, ia akan membangun 500 hunian premium. Saat ini, hunian tersebut telah mulai ditawarkan kepada masyarakat. Bahkan, satu bulan terakhir, pihaknya sudah mulai melakukan tes pasar. Yakni, dengan memperkenalkan konsep perumahannya ke sejumlah agen perumahan dan warga Bandung. "Dan responsnya cukup bagus, sudah ada 300 peminat yang melakukan NUP (nomor urut pemesanan)," katanya.
Agung mengatakan, tidak sedikit warga Bandung yang menginginkan hunian dengan konsep ruang terbuka hijau. Buktinya, walaupun harga yang ditawarkan cukup tinggi, namun minat warga Bandung melakukan pemesanan rumah premium cukup tinggi.
Ketika disinggung banyaknya pengembangan perumahan di kawasan ini, Agung mengklaim, konsep yang ditawarkan Podomoro berbeda dengan pengembang lainnya. Perusahaannya, tidak mau head to head jadi selalu masuk ke pasar berbeda. "Kami hadir dengan value. Kami tidak hanya jual rumah, tapi juga jual kawasan," katanya.
Selain menyasar warga Bandung, kata dia, Podomoro Park Buahbatu juga membidik warga Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Agung memperkirakan, sekitar 60 persen hunian akan diserap warga Jabodetabek dan daerah lainnya. Sementara sisanya akan dimiliki warga Bandung.
"Karena, sekitar 75 perseb perputaran ekonomi nasional ada di Jabodetabek. Masyarakat di kawasan itu cenderung memiliki kemampuan ekonomi lebih baik," katanya.
Selain itu, kata dia, mereka selalu mendambakan bisa memiliki hunian di Bandung. Terutama bagi mereka yang pernah kuliah di Bandung. "Mereka ingin pulang lagi ke Bandung dan tinggal di kota ini," katanya.
Mereka masih menganggap Bandung memiliki kondisi iklim yang lebih baik ketimbang daerah lainnya. Udaranya yang sejuk dan dikelilingi pegunungan dinilai menjadi kota metropolitan yang nyaman.
Agung optimistis, walaupun ekonomi nasional cenderung lesu, dan berpengaruh terhadap daya beli, namun tidak sedikit and user tetap ingin membelanjakan uangnya. Apalagi, investasi dalam bentuk rumah dinilai cukup menjanjikan dalam jangka panjang.
Sementara menurut Asisten General Manajer Podomoro Park Buahbatu Teddy Kuswara, optimistis hunian premium di Bandung ini akan diminati masyarakat. Rencananya kawasan 100 hektare akan rampung dibangun dalam kurun waktu 10 tahun. Harga yang saat ini ditawarkan, masih harga promosi tapi bisa saja saat launching naik sekitar 15 persen dari harga saat ini.