Ahad 03 Dec 2017 19:00 WIB

Kepuasan Masyarakat Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ratna Puspita
(dari kiri) Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin, Politisi PDIP Maruarar Sirait dan Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon menjadi narasumber dalam diskusi hasil survei Indo barometer tentang Capres 2019 di Jakarta, Ahad (3/12).
Foto: Republika/Prayogi
(dari kiri) Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Politisi Partai Golkar Aziz Syamsuddin, Politisi PDIP Maruarar Sirait dan Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon menjadi narasumber dalam diskusi hasil survei Indo barometer tentang Capres 2019 di Jakarta, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Widodo (Jokowi) tidak lantas bakal memenangi Pemilihan Presiden 2019 kendati menempati posisi teratas survei Indobarometer dengan raihan 34,9 persen. Sebagai pejawat, angka itu justru menunjukkan posisi yang tidak aman. 

Survei terbaru dari Indo Barometer menempatkan Presiden Joko Widodo menjadi calon kuat yang akan menang dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019, dengan raihan 34,9 persen. Di bawahnya terdapat Ketua Umum Partai Gerindra dengan 12,1 persen.

Direktur Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, salah satu penyebab hasil survei berada di bawah 40 persen karena masih banyak masyarakat yang belum puasa dengan kinerja pemerintah saat ini. "Saya melihat tingkat kepuasan kinerja Jokowi masih stagnan," kata Qodari dalam diskusi Siapa Penantang Potensial Jokowi di 2019, Ahad (3/12).

Berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi berada di angka 67,2 persen. 28,5 persen publik belum puas dan sisanya menjawab tidak tahu. Menurutnya, tingkat kepuasan ini cukup relevan dengan raihan keinginan masyarakat menjadikan Jokowi sebagai presiden dua periode. 

Jika ingin aman maka Jokowi seharusnya bisa membuat masyarakat puas dengan tingkat kepuasan di angka 70 hingga 80 persen. Raihan itu akan membuat hasil survei berada di atas 50 persen. "Kalau kepuasannya 67 persen jangan ngarep elektabilitasnya 70 persen juga," ujar Qodari.

Salah satu pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan Jokowi adalah terkait dengan perekonomian. Sektor ini jika dibiarkan seperti sekarang akan sangat berpengaruh dalam pemilihan presiden 2019. 

Sebab hingga sekarang, masyarakat masih merasa bahwa perekonomian mereka tetap lemah meski pemerintah berupaya menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, dan meluncurkan program dana desa guna menjaga tingkat komsumsi masyarakat.

Politisi PDIP Maruar Sirait mengatakan, pekerjaan rumah yang memang harus segera diperbaiki adalah bagaimana pemerintah membangun perekonomian secara merata. Kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan sosial harus segera ditekan.

Meski demikian, dia masih yakin bahwa elektabilitas Jokowi saat ini lebih tinggi dari hasil survei yang dilakukan Indo Barometer. Kepuasan masyarakaat saat ini baik karena pemerintah mencoba hadir di tengah masyarakat bukan hanya di perkotaan tapi hingga pelosok daerah 

"Pasti masih banyak yang belum memilih. Kalau memilih secara proposional elektabitas Jokowi pasti naik," paparnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement