Sabtu 02 Dec 2017 12:18 WIB

Luhut Sebut Retorika Trump Perkeruh Hubungan AS-Indonesia

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Elba Damhuri
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta usai menghadap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (20/11).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta usai menghadap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin (20/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan retorika permusuhan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Islam telah membuat banyak orang Indonesia merasa ada irisan kuat antara AS dan Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Luhut mengatakan ini dalam sebuah kolom yang ditulis di harian Singapura Straits Times, dikutip Washington Post, Sabtu (2/12), bahw asentimen negatif yang dirasakan di Indonesia hanya akan hilang jika AS dengan jelas bersikap terbuka terhadap semua agama.

"Banyak orang Indonesia merasa cemas dengan sikap retorik dan sikap tidak bertanggung jawab Trump terhadap Muslim di dunia," katanya.

Mengingat bahwa Indonesia adalah rumah bagi mayoritas penganut agama tersebut, ada perasaan bahwa irisan didorong antara AS dan Indonesia.

Meskipun larangan perjalanan Trump untuk beberapa negara mayoritas Muslim tidak ditujukan untuk Indonesia, namun banyak masyarakat Indonesia yang mengecam kebijakan tersebut. Kemudian pada pekan ini Trump meretweet video anti-Muslim dari kelompok ekstrem kanan Inggris, sama saja seperti mengobarkan sentimen AS terhadap dunia Muslim.

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dan ini tak terbayangkan jika AS dapat memiliki hubungan keamanan yang baik dengan kawasan ini tanpa menjangkau Indonesia pada khususnya. Menurut Luhut, kerja sama antara AS dan Indonesia juga penting dalam memerangi kekerasan ekstrimisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement