Jumat 01 Dec 2017 05:40 WIB

Pramuka Promosikan Budaya Indonesia di Jambore ASEAN

Anggota pramuka dari Indonesia hendak tampil dengan kode morse di Jambore Nasional Australia.
Foto: abc news
Anggota pramuka dari Indonesia hendak tampil dengan kode morse di Jambore Nasional Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pramuka mempromosikan budaya Indonesia khususnya tari dalam Jambore ASEAN di Energy Park, Apokon, Tagum City, Davao del Norte, Filipina yang berlangsung pada 27 November sampai dengan 2 Desember 2017. Berkekuatan 155 orang, Pramuka menjadi kontingen yang paling banyak menampilkan karya seni tari di jambore yang diikuti 29.500 peserta.

"Jambore ASEAN ini menjadi kesempatan bagi Pramuka sebagai duta bangsa untuk aktif mempromosikan tarian dan kebudayaan Indonesia di kancah internasional. Kami ingin Pramuka Indonesia bukan hanya dikenal secara kuantitas, tapi juga kualitas," ujar pemimpin kontingen Indonesia Achmad Mardiyanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (1/12).

Indonesia memiliki ribuan kesenian dan tarian tradisional yang tersebar di seluruh daerah. Kekayaan itu, kata dia, adalah aset yang tidak dimiliki 10 negara lain peserta Jambore ASEAN. Dalam Jambore ke-6 ASEAN ini, Indonesia menjadi kontingen dengan jumlah anggota terbanyak, yakni 155 orang, disusul Malaysia dengan jumlah anggota 100 orang.

"Sisanya mengirimkan kurang dari 20 orang," kata Mardiyanto seraya menambahkan bahwa dalam setiap jambore, baik di level ASEAN maupun dunia, Indonesia selalu menjadi kontingen terbanyak.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengatakan keikutsertaan Gerakan Pramuka dalam kegiatan internasional tidak hanya bermanfaat bagi peserta secara pribadi, tetapi juga negara. "Anggota Gerakan Pramuka yang mengikuti Jambore ASEAN di Filipina ini selain menjadi duta Pramuka juga menjadi duta Indonesia. Mereka tidak hanya mewakili dan membawa nama baik Gerakan Pramuka, tapi juga bangsa Indonesia," kata Adhyaksa.

Karena itu, kata Adhyaksa, utusan Pramuka di Jambore ASEAN harus menyampaikan hal-hal positif tentang Gerakan Pramuka dan Indonesia. "Mereka harus mengenal Indonesia lebih dalam, mempelajari kembali Indonesia, menyampaikan kekayaan budaya, wisata dan potensi Indonesia kepada dunia internasional, khususnya negara-negara ASEAN," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement