REPUBLIKA.CO.ID, Angklung sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia, lahir dari peradaban Sunda dan memiliki nilai filosofi yang sangat tinggi. Angklung mengajarkan manusia tentang pentingnya kerjasama, disiplin, tanggungjawab serta saling menghargai. Masyarakat Sunda kuno menggunakan angklung sebagai alat musik dalam kegiatan-kegiatan ritual dan pemujaan.
Namun seiring dengan perkembangan jaman, angklung pun mulai populer digunakan dalam berbagai pementasan, terutama setelah Daeng Soetigna mengubah angklung dari alat musik pentatonic menjadi instrument diatonik sehingga dapat memainkan notasi musik barat dan modern. Tak heran bila banyak sekolah di Indonesia mulai memperkenalkan budaya angklung ini sebagai kegiatan ekstrakurikuler yang cukup digemari generasi muda.
Salah satunya adalah Keluarga Paduan Angklung SMA Negeri 3, Bandung. Sejak didirikan tahun 1980, KPA 3 giat memperkenalkan angklung dalam berbagai event, baik nasional maupun internasional. Mereka pernah tampil sebagai juara dalam berbagai festival, serta turut mengharumkan nama Indonesia di berbagai ajang festival di luar negeri, mulai dari Polandia, Republik Czech, Austria dan juga Jepang. Mereka juga kerap menggelar konser-konser dalam rangka mempopulerkan angklung di mancanegara.
Dalam rangka 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang, PT Pupuk Indonesia (Persero), turut membawa misi untuk lebih mempopulerkan angklung di dunia, khususnya di Jepang dengan memboyong Keluarga Paduan Angklung SMA 3 Bandung ini ke negeri Sakura. Hal ini merupakan wujud kepedulian Perusahaan terhadap pelestarian warisan budaya tanah air, sekaligus menjalankan misi mengharumkan budaya Indonesia di kancah internasional serta memenuhi undangan Kedutaan Besar RI di Jepang.
Kelompok Angklung ini bertolak ke Jepang mulai tanggal 20 Juni 2018. Selama di Jepang, KPA 3 akan menggelar sejumlah pertunjukan di hadapan masyarakat Jepang. Penampilan pertama akan dilakukan di event Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Jepang yang akan dilangsungkan di Ebisu Garden Place, Tokyo. Di ajang ini KPA 3 akan menjadi salah satu performer dengan menampilkan lagu-lagu tradisional nusantara, lagu populer serta lagu tradisional Jepang. Dari Tokyo, KPA kemudian akan mengunjungi Kota Wakayama untuk menggelar mini concert yang sudah disiapkan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka.
Dalam keterangannya yang dikirimkan kepada Republika.co.id, Direktur SDM dan Tata Kelola Pupuk Indonesia, Winardi, mengungkapkan bahwa pengiriman delegasi budaya ke Jepang ini merupakan salah satu bentuk dukungan Perusahaan terhadap upaya promosi budaya Indonesia ke mancanegara. Selain memenuhi undangan dari KBRI Jepang, melalui pengiriman angklung ini kami berharap dapat makin memperkenalkan angklung kepada masyarakat Jepang.
"Disamping itu juga tentunya untuk mempererat persahabatan kedua Negara, ditambah lagi kami selaku produsen pupuk juga memiliki hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan Jepang," ujar Winardi, kemarin.
Perjanjian Perdamaian Jepang-Indonesia ditandatangani pada tanggal 20 Januari 1958 sebagai tanda dijalinnya hubungan diplomatik. Sebagai "mitra strategis", kedua negara selalu memperkuat kerja sama di berbagai bidang, tidak hanya ekonomi dan politik, namun juga sosial dan budaya. KBRI Jepang menyelenggarakan perayaan 60 tahun hubungan kerjasama diplomatik Indonesia-Jepang di 20 kota di Jepang dengan waktu sepanjang tahun 2018, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan awareness masyarakat Jepang tentang pentingnya hubungan kedua negara.