REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang Perekonomian DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama dengan sejumlah ketua DPD I Partai Golkar se-Indonesia menggelar pertemuan tertutup di rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta. Airlangga mengatakan, pertemuan dengan wakil presiden membahas mengenai situasi Golkar kedepan untuk melakukan konsolidasi organisasi agar partai berlambang beringin ini bisa solid dalam menghadapi pemilihan umum.
"Konsolidasi lewat Munaslub (musyawarah luar biasa) saat ini didukung oleh hampir seluruh DPD I Golkar, sehingga ini persyaratan administrasi telah terpenuhi, tentunga tinggal (keputusan) DPP. Kami juga sudah komunikasikan," ujar Airlangga usai pertemuan, Kamis (30/11).
Airlangga mengatakan, rencananya Munaslub akan diselenggarakan sekitar pekan kedua Desember 2017. Rencana Munaslub ini sebelumnya sudah disampaikan kepada para pimpinan Golkar lainnya dalam sidang pleno. Dalam Munaslub tersebut, nantinya ada pendaftaran calon-calon yang akan berkontes menjadi ketua umum.
Airlangga merupakan salah satu kandidat yang akan bertarung untuk memperebutkan kursi ketua umum Golkar. Menurutnya, sebanyak 31 DPD sudah memberikan dukungan kepada dirinya sebagai calon ketua umum dan juga mendukung Munaslub segera digelar.
"Yang hadir sudah menyatakan satu irana dengan ide-ide dan gagasan yang akan dibawa Partai Golkar kedepannya, totalnya sudah 31 DPD," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Jusuf Kalla sebagai mantan ketua umum berharap Golkar bisa solid dan segera melakukan rehabilitasi dengan mekanisme yang dimilikinya. Menurut Airlangga, Jusuf Kalla optimistis Golkar dapat menyelesaikan persoalan secara internal dan secara matang, baik di pusat maupun daerah.
Sebelum menghadap wakil presiden, DPD I Golkar telah sowan ke Presiden Joko Widodo di Istana Bogor. Airlangga mengaku tidak ikut dalam pertemuan tersebut. "Pertemuan dengan presiden murni dengan tokoh-tokoh dari masing-masing provinsi," ujar Airlangga.