Kamis 30 Nov 2017 02:38 WIB

Telkomsel Tambah Delapan BTS di Wilayah Gunung Agung

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Telkomsel Tambah Delapan BTS di Wilayah Gunung Agung
Foto: Dokumentasi
Telkomsel Tambah Delapan BTS di Wilayah Gunung Agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telkomsel tambah delapan unit compact mobile base station (Combat) atau mobile base transceiver station (BTS) di wilayah Gunung Agung. Upaya tersebut untuk mengantisipasi lonjakan trafik layanan di sekitar bencana erupsi.

Untuk saat ini, sebanyak 81 BTS Telkomsel yang menjangkau wilayah Gunung Agung dan sekitarnya tetap berfungsi normal untuk melayani pelanggan. Hanya saja sebagai persiapan, tambahan BTS pun dilakukan, termasuk menyiagakan 83 unit genset sebagai backup.

"Kami berharap fasilitas dan layanan komunikasi yang kami sediakan dapat membantu masyarakat serta pihak-pihak yang tengah melakukan penanganan bencana untuk menyampaikan kabar kepada keluarga maupun koordinasi di lapangan seputar situasi terkini," ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (29/11).

Di samping mengamankan kualitas jaringan, Telkomsel juga menyediakan fasilitas komunikasi gratis di beberapa titik posko pengungsian di wilayah Karangasem, Klungkung, Gianyar, dan Singaraja. Bagi pelanggan yang membutuhkan layanan isi ulang pulsa dan kartu perdana, Telkomsel juga telah mengerahkan Mobile GraPARI (MoGi), Motor Recharge (MoRe), serta outlet di posko pengungsian.

Wilayah Kabupaten Karangasem dalam berkomunikasi didukung lebih dari 200 BTS. Lebih dari 30 di antaranya merupakan eNode B (BTS 4G) untuk menikmati layanan data yang lebih berkualitas.

Sebagai wujud kepedulian bagi para korban bencana alam di Gunung Agung, Telkomsel juga telah menyerahkan bantuan logistik melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa empat unit tandon air bersih, masker, air mineral, susu bayi, makanan cepat saji, vitamin, obat-obatan, selimut, dan karpet.

"Kami terus melakukan koordinasi secara intensif dengan BNPB untuk mengantisipasi perkembangan kondisi di lokasi bencana," tambah Adita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement