REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, Presiden Joko Widodo lebih tahu siapa sosok yang akan menjadi pengganti dirinya dalam memimpin institusi TNI ke depan. Karena itu, soal siapa akan menggantikan dirinya, Gatot mengatakan, semua diserahkan kepada Presiden.
"Kalau orang yang tahu aturan dan etikanya bahwa itu hak prerogratif Presiden. Presiden lebih tahu, Presiden perlu pembantu, pembantu Panglima TNI," ujar Gatot kepada para wartawan usai memberi pengarahan pada Apel Dansat TNI-AD di Secapa TNI-AD, Hegarmanah, Kota Bandung, Rabu (29/11).
Baca Juga: Sosok dan Profil Jenderal Gatot Nurmantyo (Infografik)
Sosok yang akan dipilih Presiden, kata Gatot, tentu yang terbaik sesuai dengan ancaman dan tantangan tugas ke depan. Karena itu sosok yang dipilih sudah dipastikan pernah menjabat kepala staf angkatan.
"Yang jelas, Panglima TNI baru sudah tahu visi misi TNI, bukan Gatot. Itu tercatat semuanya. Nngak usah diajari itu sudah jalan," kata dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan sudah banyak menerima masukan nama calon pengganti Panglima TNI yang akan pensiun pada Maret 2018 itu.
"Namanya kan banyak," kata Presiden Jokowi setelah membuka acara Munas Alim Ulama Nahdlatul Ulama Konbes Nahdlatul Ulama di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/11).
Presiden menanggapi pertanyaan wartawan terkait akan segera pensiunnya Jenderal Gatot Nurmantyo dalam waktu beberapa bulan lagi. Menurut Presiden, hal itu akan ditempuh melalui mekanisme penggantian yang berlaku.
Kandidat Panglima TNI sesuai tradisinya disyaratkan harus berpangkat bintang empat dan pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan. Saat ini tercatat Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) adalah Marsekal Hadi Tjahjanto, kemudian Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yakni Jenderal Mulyono, lalu Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yaitu Laksamana Ade Supandi.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan Presiden Jokowi telah memiliki pilihan calon pengganti Gatot. Presiden, kata dia, memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih calon pengganti Gatot yang tepat.
Wiranto menilai terdapat banyak perwira yang mampu menjalankan jabatan sebagai Panglima TNI. Ia pun berharap siapapun yang dipilih nantinya dapat mengemban tugas negara sehingga tercipta perdamaian dan stabilitas politik yang baik.