Rabu 29 Nov 2017 20:03 WIB

Masalah Tuberkulosis di Cimahi Capai 1207 Kasus

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Tuberkulosis.
Foto: Reuters
Ilustrasi Tuberkulosis.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengungkapkan kasus penyakit Tuberkulosis (TB) hingga September 2017 mencapai 1207 permasalahan. Penanganan penyakit tersebut harus dilakukan dengan cepat sebab jika tidak segera ditangani maka berpotensi menyebabkan kematian.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, dr. Ars Agustiningsih mengatakan pihaknya tengah memprioritaskan penanganan penyakit tuberkulosis. Sebab penyakit menular tersebut membutuhkan pencegahan yang cepat dan sesuai standar.

"Angka kematian akibat penyakit TB apabila tidak ditangani dengan baik dan sesuai standar akan meningkat," ungkapnya, Rabu (29/11).

Menurutnya, Dinkes sendiri terus menelusuri masyarakat yang terindikasi positif terkena penyakit TB. Mereka yang menderita penyakit TB harus mendapat pengobatan sesuai standar dan ada Pengawas Minum Obat (PMO).

Ia menuturkan, PMO diberikan agar orang yang terindikasi positif mengidap penyakit TB tidak berhenti minum obat, sesuai standar yang ditentukan. "Untuk TB, semua kasus harus ditemukan dan diobati sampai sembuh sehingga tidak menular ke orang lain," katanya.

Dirinya menambahkan, agar terhindar dari penyakit tersebut maka masyarakat harus menerapkan pola hidup sehat. Termasuk dalam mengonsumsi makanan maupun kebersihan lingkungan sekitar.

Wali Kota Cimahi Ajay Muhammad Priatna mengklaim, Pemerintah Kota Cimahi berkomitmen terus meningkatkan pembangunan di segala bidang, termasuk bidang kesehatan. Dengan secara integratif dan sinergis antar berbagai pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement