Rabu 29 Nov 2017 20:01 WIB

Wiranto: Presiden Sudah Punya Pilihan Calon Panglima TNI

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Menko Polhukam Wiranto menjadi pembicara dalam Diskusi Media Perppu Ormas di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (13/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menko Polhukam Wiranto menjadi pembicara dalam Diskusi Media Perppu Ormas di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki pilihan calon pengganti Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Presiden, kata dia, memiliki pertimbangan tersendiri untuk memilih calon pengganti Gatot yang tepat.

"Presiden punya pertimbangan tertentu untuk mengangkat panglima yang tepat. Dan mengangkat panglima TNI pada kondisi objektif bangsa ini, siapa tentu beliau sudah punya pilihan dan tidak usah diributkan," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11).

Ia sendiri mengaku menyerakan keputusan pergantian Panglima TNI ke Presiden Jokowi sebab merupakan hak prerogatif kepala negara. "Itu urusan presiden hak prerogratif Presiden untuk kapan dipensiunkan dan siapa penggantinya itu diserahkan saja kepada presiden," ujarnya.

Lebih lanjut, Wiranto mengatakan, pembahasan calon pengganti Panglima TNI dengan Presiden ini tak perlu disampaikan kepada orang lain. Presiden, kata dia, tak hanya berdiskusi dengan dirinya, namun juga mendapatkan masukan dari berbagai kalangan.

"Enggak Presiden tidak tiba-tiba dan Presiden mendapatkan masukan dari banyak kalangan, banyak staf yah," ucapnya.

Wiranto menilai terdapat banyak perwira yang mampu menjalankan jabatan sebagai Panglima TNI. Ia pun berharap siapapun yang dipilih nantinya dapat mengemban tugas negara sehingga tercipta perdamaian dan stabilitas politik yang baik.

"Diharapkan satu sosok yang dapat mengemban tugas dalam kondisi seperti ini yang kita inginkan semuanya berjalan damai, berjalan tenang, teduh, kondusif agar semua kegiatan pembanguan dan kegiatan politik nasional bisa berjalan dengan baik. Siapa orangnya kita tunggu saja," jelas Menkopolhukam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement