Selasa 28 Nov 2017 20:02 WIB

Terduga Teroris ISIS di Kalbar Diduga akan Menuju Marawi

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Pasukan pemerintah melintasi masjid di Marawi City, Filipina Selatan.
Foto: Romeo Ranoco/Reuters
Pasukan pemerintah melintasi masjid di Marawi City, Filipina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nurul Hadi (36 tahun), seorang terduga teroris yang ditangkap di Bandara Supadio Kalimantan Barat pada Senin (28/11) oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror diduga akan berangkat ke Marawi, Filipina. Namun, keterlibatan Nurul Hadi pada ISIS sendiri masih didalami.

"Kan memang rencananya mau ke Marawi. Tapi kita belum bisa memasatikan apakah dia hanya anggota atau hanya pendukung ISIS," ucap Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/11).

Namun seperti diketahui, konflik bersenjata di Marawi sendiri telah diinginkan oleh pemerintah setempat. Motif Nurul Hadi untuk terbang ke Marawi pun masih didalami oleh Densus 88. "Oleh karena itu kita dalami mau apa dia ke sana,"*kata Setyo.

Biaya keberangkatan Nurul Hadi sendiri, lanjut Setyo masih didalami oleh Densus 88 Antiteror. Densus 88 berupaya mengetahui adanya aktor pendukung yang menyuplai Nurul Hadi atau memang pria tersebut berangkat sendiri.

"Kita belum tahu apakah dia punya supporting agent atau dia ngumpulin duit sendiri terus dia berangkat sendiri," ucap dia.

Sebelumnya, Nurul Hadi ditangkap di Ruang Tunggu Keberangkatan Internasional, Terminal Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya Kalimantan Barat pada Senin (27/11). Saat ini, Nurul Hadi masih diamankan di Polda Kalimantan Barat. "Belum ditahan karrna kita punya waktu 7 x 24 jam untuk melihat apakah punya indikasi kuat masuk jaringan teroris atau tidak," kata Setyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement