REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang terduga teroris, Nurul Hadi ditangkap di Ruang Tunggu Keberangkatan Internasional, Terminal Bandara Internasional Supadio, Kubu Raya Kalimantan Barat pada Senin (27/11). Nurul Hadi ditangkap aparat gabungan dari oleh Densus 88 Antiteror dan Polda Kalimantan Barat.
"Dia diduga sebagai partisan atau pendukung ISIS. Infonya masih seperti itu. Jadi masih didalami densus 88," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/11).
Nurul Hadi akan berangkat ke Kuching International Air Port dari Bandara Internasional Supadio menggunakan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK-1029. Pada pukul 11.30 WIB terduga teroris Nurul Hadi dibawa ke Polda Kalbar untuk dilaksanakan pendalaman lebih lanjut. Selama penangkapan terduga teroris itu, menurut Setyo, berjalan aman dan lancar.
Polisi juga masih berusaha memastikan masuk ke jaringan mana Nurul Hadi. "Pasti akan kita cek ke sana. Apakah mereka ada hubungannya atau tidak," ucap Setyo.
Begitu juga dengan jaringan komunikasi, polisi masih melakukan pendalaman atas Nurul Hadi dengan mengamankan ponselnya. Saat ini, Nurul Hadi masih diamankan di Polda Kalimantan Barat. "Belum ditahan karena kita punya waktu 7 x 24 jam untuk melihat apakah punya indikasi kuat masuk jaringan teroris atau tidak," kata Setyo.