Senin 27 Nov 2017 21:25 WIB

Bandara Lombok Kembali Ditutup

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Winda Destiana Putri
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Asap dan abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengeluarkan NOTAM B8909/17 untuk seluruh maskapai di Indonesia terkait penutupan Bandara Internasional Lombok malam ini (27/11). Penutupan bandara dilakukan sejak pukul 19.50 WITA sampai besok (28/11) pukul 16.00 WITA terkait adanya abu vulkanik dari Gunung Agung, Karangasem, Bali.

Penutupan Bandara Internasional Lombok dilakukan setelah dilaksanakannya rapat kordinasi dengan Otoritas Bandara Wilayah IV, Airlines, Ground Handling, Airnav Indonesia serta BMKG hari ini pada pukul 19.50 WITA. "Setelah pantauan di lapangan dalam bentuk Paper Test untuk mengetahui kondisi Volcanic Ash tidak dapat dilakukan karena kondisi hujan," kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto, Senin (27/11).

Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi mengatakan jumlah penerbangan yang terdampak sampai dengan penutupan kembali Bandara Internasional Lombok saat ini berjumlah 47 dari dan menuju Lombok. Penerbangan tersebut terdiri dari 24 penerbangan kedatangan dan 23 penerbangan keberangkatan.

Israwadi memastikan angkah-langkah antisipasi atas penutupan Bandara Lombok International Airport tetap dilaksanakan sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP). "Dengan membuka crisis center, posko terpadu dan media center sebagaimana yang telah dilakukan pada tanggal 26 November kemarin," tutur Israwadi.

Selain tindakan tersebut, Israwadi menegaskan dilakukan juga penyediaan bus untuk alih moda transportasi para calon penumpang, pusat layanan refund, dan perubahan tiket. Selain itu juga membuka konter khusus konsulat untuk melayani kebutuhan warga asing.

"Angkasa Pura I juga telah menyiapkan Bandara Internasional Juanda Surabaya sebagai bandara alternatif untuk pengalihan penerbangan menuju Lombok akibat aktivitas abu vulkanik Gunung Agung yang terus meningkat," jelas Israwadi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement