Senin 27 Nov 2017 10:09 WIB

Lahar Dingin Banjiri Sungai Yeh Sah Karangasem

Seorang warga melihat tanaman di kebunnya yang tertutup abu letusan Gunung Agung, di Desa Jungutan, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Seorang warga melihat tanaman di kebunnya yang tertutup abu letusan Gunung Agung, di Desa Jungutan, Karangasem, Bali, Ahad (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID,KARANGASEM -- Material letusan Gunung Agung yang terbawa air hujan atau lahar dingin membanjiri lahan persawahan yang dekat dengan Sungai Yeh Sah, Desa Batusesa, Kecamatan Rendang, Karangasem.

"Ini merupakan lahar kecil yang berisi material letusan yang terbawa air hujan menuju sungai," Kepala Bidang Mitigasi PVMBG, I Gede Suantika saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agungm, Desa Rendang, Karangasem, Senin (27/11).

Pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak mendekati aliran sungai ini dan tetap waspada saat beraktifitas di pinggir sungai karena ini musim hujan dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah demi keamanan bersama. Fenomena lahar ini berasal dari lereng selatan Gunung Agung atau bagian hulu Desa Sebudi.

"Pengamat kami sudah mengecek ini dan memang benar ada tercium bau belerang dan jatuhan abu yang terjadi dua hari ini (26-27 November 2017). "Ini terlihat abu fress yang mengandung belerang tercampur air dan ada gas belerang yang tercium," ujarnya lagi.

Kepala Pusat Data dan Informasi da Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada media membenarkan sungai tersebut dibanjiri lahar hujan (lahar dingin). "Saya meminta warga waspadai dengan bencana lahar hujan di sepanjang sungai dengan hulu Gunung Agung. Meski volume piroklastik dari erupsi Gunung Agung belum banyak," ujarnya.

Sementara itu, Warga asal Banjar Abuan, Desa Rendang, Karangasem, Wayan Lanus, saat ditemui di Karangasem mengatakan, lahar dingin itu sudah meluber hingga mengenai persawahan yang ada di dekat sungai itu. "Saya kaget dan sempat menghubungi beberapa keluarga saya agar tetap berhati-hati, karena sungai terlihat keruh dengan air sungai yang cukup deras," ujarnya.

Wayan Lanus mengatakan, sungai yang menghubungkan Kecamatan Rendang dengan Kecamatan Selat di Kabupaten Karangasem itu disaksikan warga yang penasaran dengan fenomena alam yang terjadi sejak Pukul 06.00 WITA.

"Saya datang sendiri ini, dan melihat warga sudah banyak yang menyaksikan lahar dingin ini dan mendengar kabar kabar ini dari wargadini hari tadi dan penasaran ingin melihat apakah benar sudah ada lahar dingir meluap di sungai ini," ujarnya.

Hal senada dikatakan Ketut Supardi, Warga Desa Rendang, "Saya baru mendengar kabar ini tadi pagi pukul 04.00 Wita dan langsung datang Pukul 06.00 Wita dan melihat air sudah bergemuruh kencang membawa material vulkanik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement