Senin 27 Nov 2017 08:02 WIB

Jokowi: Jangan Berhenti pada Kebanggaan Masa Lalu

Istana Maimun di Medan, Sumut
Foto: Blogspot
Istana Maimun di Medan, Sumut

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Presiden Joko Widodo meminta agar para petinggi keraton di Indonesia tidak berhenti hanya pada kebanggaan masa lalu. Menurutnya, warisan nilai budaya bisa dijadikan modal budaya untuk menghadapi tantangan masa depan.

"Saya juga ingatkan kita tidak boleh berhenti hanya pada membanggakan-banggakan kejayaan masa lalu tapi kita harus bisa menjadikan warisan nilai budaya para pendahulu kita sebagai modal budaya untuk menghadapi tantangan bangsa ini, hari ini maupun di masa depan," kata Presiden Joko Widodo di Istana Maimun, Medan, Ahad (27/11).

Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang dibangun pada 1888 oleh Sultan Mahmud Al Rasyid. "Untuk itu saya mengajak para sultan, para raja, para pangeran sebagai pemangku adat keraton-keraton nusantara untuk terus menjaga, merawat dan melestarikan warisan nilai-nilai budaya adiluhung tadi," ungkap Presiden.

Kekayaan budaya Keraton Nusantara, menurut Presiden, harus dilihat sebagai kekuatan untuk meraih kemajuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemakmuran bersama.

"Nilai-nilai budaya Keraton yang adiluhung adalah bekal kita untuk melangkah maju untuk menghadapi persaingan global yang semakin sengit," tambah Presiden.

Ia pun berharap keraton-keraton nusantara bersama dengan seluruh elemen bangsa berperan dalam pembangunan karakter bangsa.

"Sehingga dengan berbekal nilai-nilai budaya tersebut, kita ingin bangsa kita muncul sebagai bangsa yang berjiwa ksatria, bangsa petarung, bangsa yang tangguh, bangsa yang tidak pernah gentar menghadapi setiap tantangan, seperti halnya kapal-kapal Penisi kita di masa lalu yang berani melewati ombak, mengarungi laut, menjelajahi samudera," ungkap Presiden.

Selain itu Presiden juga mengajak para sultan, raja, pangeran untuk melanjutkan peran historis keraton untuk terus berbuat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Saya melihat peran historis itu bisa dilakukan melalui pengembangan sektor pariwisata budaya. Baik dengan mengangkat kekayaan seni-tradisi yang hidup dan berkembang di keraton, mengangkat kekayaan arsitektur dan bangunan keraton, mengangkat kekayaan kuliner keraton dan sebagainya," ungkap Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement