REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I Partai Golkar Nusron Wahid menyebut musyawarah nasional luar biasa (munaslub) tetap diadakan terlepas dari apapun hasil praperadilan Ketua Umum Setya Novanto.
"Sebelum tanggal 15, ada atau tidak ada, kalah atau menang, munaslub tetap diadakan," kata Nusron usai mengikuti rapat pertemuan DPP Partai Golkar dengan Ketua DPD I Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (25/11).
Nusron tidak menjelaskan munaslub tersebut digelar sebelum atau sesudah rapat pimpinan nasional (rapimnas). Menurutnya, hal itu hanyalah masalah teknis.
Namun Nusron mengatakan jika ingin menyelamatkan partai berlambang beringin tersebut maka munaslub mutlak dilaksanakan. "Hari Kamis sudah bicara siapa caketumnya," ujar Nusron.
Sebelumnya, Nusron menyebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartato adalah kandidat calon kuat Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
"Ya Insya Allah Pak Airlangga mendapatkan dukungan lebih banyak dibanding yang lain," kata Nusron.
Malam ini DPD Golkar mengadakan pertemuan dengan DPP di Jakarta. Mereka setuju dengan keputusan rapat pleno terkait posisi Setya Novanto, baik di Golkar maupun di DPR.
Novanto menjadi tahanan KPK dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP elektronik. KPK menjadikan Novanto tersangka kedua kalinya setelah sebelumnya kalah di praperadilan yang diajukan Novanto.