Sabtu 25 Nov 2017 19:32 WIB

Kemensos Peringkat Pertama Realisasi Anggaran

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyalurkan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap IV dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahap VI di GOR Turida, Mataram, Jumat (24/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyalurkan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap IV dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahap VI di GOR Turida, Mataram, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kementerian Sosial (Kemensos) meraih ranking pertama realisasi anggaran per 22 November 2017 sebesar 90,87 persen dibandingkan kementerian/lembaga lainnya.

"Secara umum, itu merupakan prestasi dilihat dari sisi penyerapan anggaran," kata Menteri Sosial Hj Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Sabtu.

Khofifah juga sudah memaparkan prestasi di bidang penyerapan anggaran tersebut dalam acara "Budget Day" yang digelar di Gedung Danapala Kementerian Keuangan, Rabu (22/11).

Menurut dia, capaian kinerja keuangan yang positif tersebut menunjukkan bahwa perencanaan anggaran sudah efektif. Demikian halnya dengan penggunaan anggaran sudah sesuai dengan jadwal penggunaan anggaran.

"Saya berharap prestasi ini menjadi penyemangat bagi seluruh awak kerja Kemensos dalam menyejahterakan rakyat," kata perempuan yang juga menjadi Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini.

Kemensos, lanjut dia, semakin dipercaya untuk mengelola APBN, khususnya dalam pemberian bantuan sosial bagi penerima manfaat, dalam rangka meningkatkan taraf kesejahteraan penduduk miskin dan rentan.

Tahun 2018, ada penambahan yang signifikan untuk penerima bantuan program keluarga harapan (PKH) dari 4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi 10 juta KPM dan tambahan penerima program bantuan pangan nontunai (BPNT) dari 1,28 KPM menjadi 10 KPM.

Dalam hasil akhir penyusunan anggaran 2018, Kemensos mendapatkan alokasi anggaran yang cukup tinggi sebesar Rp 41,2 triliun, mengalami lonjakan 58,06 persen dari alokasi tahun 2017 sebesar Rp 17,3 triliun, atau menududuki urutan 11 kementerian dengan anggaran terbesar.

"Kenyataan tersebut harus dibarengi dengan kinerja anggaran yang baik sebagai pertanggungjawaban kita kepada rakyat. Karena setiap rupiah dalam APBN adalah uang rakyat," ujar Khofifah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement