REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang liburan akhir tahun 2017, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan ramp check angkutan umum massal, khususnya kendaraan jenis bus. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, angkutan masal bus perlu pengecekan kelaikan kendaraan atau sering disebut ramp check untuk mengurangi risiko kecelakaan karena kendaraan yang tak laik jalan.
"Tahun 2017 kami sudah mempunyai suatu upaya dan hasilnya tinggi sekali, kurang lebih bisa mengoreksi (kecelakaan) 30 sampai 40 persen, terutama saat Lebaran kemarin," ujar Budi ditemui saat melakukan ramp check di Lapangan Parkir Utama Taman Impian Jaya Ancol, Sabtu (25/11).
Kemenhub, kata Budi, menginginkan adanya konsistensi dalam kegiatan pengecekan kelaikan kendaraan tersebut. Harapannya, lanjut dia, agar tingkat kecelakaan bisa terus ditekan dan terus berkurang. "Kami ingin konsisten dengan Pak Dirjen (Perhubungan Darat), dengan Jasa Raharja, Organda kami akan dorong lagi ramp check ini agar turun lagi 30 persen," jelas dia.
Oleh karena itu, kata Budi, melalui kegiatan tersebut, terlihat sangat jelas pentingnya kolaborasi pemerintah dengan stakeholder. Diperlukan kerja sama untuk terus meningkatkan keamanan dan keselamatan angkutan masal. Kendaraan yang memenuhi standar kelaikan beroperasi kemudian ditempeli stiker laik jalan oleh Kemenhub. "Dengan kegiatan stiker hari ini bisa memberikan suatu level of service, level of security, dan angkutan darat menjadi lebih bagus," jelas dia.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, stiker kelaikan tersebut ditempelkan pada mobil bus dan mobil barang. Dalam kegiatan tersebut, lanjut dia, sudah terkumpul 25 bus sebagai bentuk simbolisasi kegiatan pengecekan kelaikan yang dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. "Dari pagi sudah melakukan ramp check, ada beberapa kendaraan yang kurang laik jalan, sudah habis dari aspek perizinan dan juga lainnya," ujar dia mengakhiri.