REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menilai pergantian Panglima TNI dapat dengan segera dilakukan. Menurutnya, Panglima TNI yang baru nantinya sudah harus mulai melakukan pengamanan pemilihan umum (Pemilu) di awal Januari mendatang.
"Kami mendesak supaya bulan ini selama masa sidang. Mengapa? Karena panglima yang baru pada awal Januari itu sudah mulai pengamanan pemilu. Ada bantuan yang disiapkan oleh Panglima TNI terhadap Kapolri," ungkap Hasanuddin di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (25/11).
Menurut dia, setidaknya, harus ada orientasi selama satu atau dua bulan oleh panglima yang baru nanti. Orientasi penting dilakukan dalam meredisposisi pasukannya dalam membantu Polri. Hasanuddin menekankan desakan pergantian Panglima TNI itu murni untuk kepentingan bangsa dan negara. "Sudah cukup alasan untuk segera mengganti jabatan Panglima TNI. Mengingat tugas-tugas yang sudah ada di depan mata," terang dia.
Hasanuddin juga menjelaskan, dalam waktu dekat ini, DPR selaku yang menyetujui nama calon Panglima TNI baru dari Presiden nantinya akan memasuki masa reses. Ditambah lagi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018.
"Pada 13 Desember 2017, DPR akan memasuki masa reses hingga 14 Januari 2018. Kemudian masuk lagi pertengahan Januari sampai Maret, sesudah itu reses lagi. Jadi, kalau tidak di masa kerja sekarang, maka itu bisa-bisa bablas kita punya Panglima TNI dalam status pensiun," terang dia.