Sabtu 25 Nov 2017 00:07 WIB

Bupati Sleman Kenalkan Ruang Pintar ke Bupati Karangasem

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Budi Raharjo
Bupati Sleman Sri Purnomo
Foto: antara
Bupati Sleman Sri Purnomo

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem melakukan studi banding ke Kabupaten Sleman. Tim terdiri dari 24 orang pejabat daerah dan Forkopimda Kabupaten Karangasem yang datang langsung dari Bali.

Kedatangan Tim Terpadu dipimpin langsung Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Ia mengatakan, kunjungan bertujuan memperoleh informasi tentang upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Sleman dalam penangnaan konlik sosial dan SARA.

"Informasi ini akan kami pergunakan sebagai masukan, agar Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem memiliki wawasan yang lebih luas dalam mengupayakan dan menciptakan stabilitas daerah," kata Sumatri, Jum'at (24/11).

Ia menilai, tantangan stablitas keamanan, ketentraman dan ketertiban daerahnya meliputi faktor internal dan eksternal. Terlebih, saat ini Karangasem sedang mengalami bencana pra erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan 139.000 pengungsi.

Sumatri menekankan, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi stabilitas daerah sering dibahas alam rapat Forkopimda. Caranya, tentu dengan memberi masukan kepada Komunitas Intelijen Daerah secara timbal balik.

Kedatangan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Karangasem diterima Bupati Sleman, Sri Purnomo. Pertemuan dilakukan di salah satu ruang penyelesai konflik yaitu di Smart Room Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman.

Ruangan itu menjalankan Crisis Management dengan dilengkapi infrastruktur yang diperlukan jajaran tinggi pemerintahan bersama tim. Mulai rapat, pengambilan keputusan, penugasan, koordinasi sampai monitoring bisa dilakukan dari sana.

Sekaligus, lanjut Sri, mengontrol seluruh tindakan yang diperlukan sebagai respon terhadap situasi-situasi krisis atau permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi Kabupaten Sleman.

"Respon ini meliputi tindakan tanggap darurat, action plan untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaan, dan langkah penyediaan informasi publik," ujar Sri.

Ruang Pintar Kabupaten Sleman itu dioptimalkan sebagai ruang monitoring kondisi, penerapan sistem informasi, dan koordinasi pengendalian pembangunan. Bahkan, ruang itu berfungsi sebagai tempat koordinasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Selain itu, ruang itu dapat menangani aduan dan keluhan masyrakat, pembelajaran teknologi informasi, media center saat kedaruratan, serta ruang video conference jajaran Pemkab Sleman dengan masyarakat.

Sri Purnomo menambahkan, Sleman dan Karangasem memiliki banyak kemiripan. Selain sama-sama daerah wisata dan memiliki gunung api, kedua kabupaten ini dikenal memiliki buah salah sebagai komoditas.

Di sela-sela kunjungan itu, Bupati Sleman turut menyampaikan pujiannya kepada Kabupaten Karangasem yang mampu menjaga harga komoditas salak. Misalnya, salak bali yang harganya stabil dan jauh lebih mahal dibanding salak pondoh SLeman.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement