REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy mengingatkan kepada kader partainya untuk merebut kursi legislatif pada Pemilu 2019. Karena, menurutnya, partai politik akan tamat riwayatnya jika tidak mempunyai kursi di DPR RI dan DPRD.
"Parpol tidak akan bubar meski tidak punya presiden, wakil presiden, dan tidak punya menteri. Akan tetapi, parpol akan tamat jika tidak mempunyai kursi di DPR atau DPRD," kata Romahurmuziy atau Romi, Kamis (23/11).
Menurut dia, PPP sudah saatnya untuk mengambil alih kekuasaan di Indonesia. Oleh karena itu, meskipun belum berkuasa di ranah eksekutif, PPP harus berkuasa di legislatif. Secara khusus Romi menekankan kader PPP di NTB harus bisa menguasai kursi pimpinan DPRD di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"PPP harus berjuang sekuat tenaga untuk memperbanyak kursi. Untuk itu, kader PPP di NTB harus bisa menjadi ketua DPRD menjadi wakil DPRD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," ujarnya.
Dalam ajaran agama Islam, kata dia, mengajarkan agar umat merebut kekuasaan di semua bidang sehingga seluruh kader PPP harus mampu meraih kekuasaan di seluruh arena kepemimpinan. Romi mencontohkan dalam pilkada serentak pada 2018 yang berlangsung di 171 daerah, calon-calon yang diusung oleh PPP sebagai kepala daerah bisa memenangi pertarungan tersebut.