Kamis 23 Nov 2017 12:51 WIB

Curah Hujan Tinggi, Masyarakat Jatim Diimbau Lebih Waspada

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi hujan deras.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ilustrasi hujan deras.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Sudarmawan mengungkapkan, angin puting beliung memang biasa terjadi di wilayah Jawa Timur saat adanya pergantian musim. Karena itu, BPBD melalui pemerintah daerah sudah mengeluarkan pencegahan dini berupa imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati, mengingat intensitas hujan di Jatim sudah semakin tinggi.

Intensitas hujan di beberapa daerah di Jatim saat ini memang berkisar antara 100.300 mm atau masuk kategori sedang. Namun demikian, ada juga beberapa kabupaten/kota yang curah hujannya sudah mencapai 400-500 mm atau masuk kategori lebat.

"Curah hujan di Jatim itu kan 100-300 mm, bahkan ada yang sudah 400-500 mm ya. Artinya itu tanda curah hujan tinggi, dimana itu ancamannya bisa banjir, bisa longsor, dan puting beliung," kata Darmawan kepada Republika, Kamis (23/11).

Karena itu, kabupaten/kota di Jatim mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak berteduh di tempat-tempat rawan seperti di bawah pohon, tiang listrik, atau papan reklame. Kabupaten/kota juga, menurutnya, sudah berupaya dengan menebang pohon-pohon yang sudah tua, dan menertibkan papan-papan reklame yang secara teknis usianya sudah tidak layak lagi.

"Karena itu adalah ancamannya di situ. Karena angin puting beliung itu kan dampaknya pohon roboh, tiang listrik roboh, papan reklame roboh," ujar Darmawan.

Darmawan juga mengimbau kepada masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan untuk lebih waspada. Tak hanya itu, Darmawan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan dan mengikuti imbauan-imbauan dari pemerintah daerah.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement