Rabu 22 Nov 2017 22:52 WIB

Kecewa Rapat Pleno Golkar, Agung Laksono Desak Munaslub

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengaku kecewa dengan hasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Selasa (21/11) malam. Hal ini karena rapat hanya menyetujui penunjukkan Sekretaris Jenderal Idrus Marham sebagai Plt Ketua Umum, tanpa ada pembahasan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Memang ada kekecewaan saya. Rasanya kok masih belum seperti yang diharapkan sepenuhnya," ujar Agung di Kantor Kosgoro, Jalan Hang Lekiu, Kebayoran, Jakarta pada Rabu (22/11).

Agung melanjutkan, selain penetapan Plt Ketua umum kepada Idrus Marham semestinya rapat pleno juga membahas persiapan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Ia pun berharap Munaslub segera digelar selambatnya akhir Desember 2017.

"Selambat-lambatnya akhir tahun inilah," tegasnya.

Agung menilai Munaslub mendesak, karena untuk melakukan perbaikan-perbaikan dengan adanya ketua umum baru yang definitif. Sebab ditunjuknya Plt Ketua umum hingga putusan praperadilan Setya Novanto selesai tidak memberi kepastian bagi perbaikan Partai Golkar.

Apalagi sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Tingkat I Partai Golkar juga telah mendesak Munaslub mencari pengganti Setnov segera dilakukan. Bahkan DPD tersebut juga telah mengklaim memperoleh tandatangan 2/3 DPD se-Indonesia.

"Apalagi ada suara-suara DPD bahkan sudah bersepakat sekian puluh di depan Pak JK akan men-take over. Jangan sampai terjadi," kata Mantan Ketua DPR tersebut.

Agung mengatakan, jika sesuai ketentuan AD/ART minimum 2/3 jumlah DPD tingkat I se-Indonesia dapat menyelenggarakan Munaslub.

"Ya, keputusan AD/ART seperti itu. Ya tentu saja permintaan itu harus dijawab. Semacam bentuk mosi tidak percaya. Saya kira harus memerhatikan. Jangan sekali-sekali mengingkari ini. Harus ada respon yang positif," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement