Rabu 22 Nov 2017 09:35 WIB

Reklamasi Bisa Jadi Isu Politik di Pilpres 2019

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (11/5).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Foto udara pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (11/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Aliansi Masyarakat Jakarta Utara, Zamran mengatakan, reklamasi bisa dijadikan isu politik dalam pemilihan umum (Pemilu) nantinya. Karena reklamasi bisa menjadi bahan yang seksi untuk pemilu.

"Ini akan menjadi tahun politik yang panas pada tahun 2018, 2019, dan reklamasi bisa dijadikan isu politik yang menarik (oleh tokoh-tokoh politik)," kata Zamran saat berorasi di depan mahasiswa, pada acara Mimbar Kedaulatan 'Reklamasi dan Ancaman Kedaulatan' di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (21/11) malam.

Ia mengatakan, tokoh politik bisa memanfaatkan isu reklamasi, demi mendapatkan dukungan politik dari masyarakat. "Akan ada pahlawan kesiangan untuk reklamasi nanti," tambahnya. Para tokoh politik tersebut, menurutnya, akan berjuang untuk reklamasi. "Dan kita (masyarakat) bisa di ayun-ayun (untuk mendapatkan dukungan dari rakyat)," kata dia.

Untuk itu, ia mengajak seluruh anak muda Indonesia, khususnya mahasiswa untuk berjuang dalam menghentikan proses reklamasi. Tujuannya, agar pulau reklamasi dikembalikan kepada rakyat.

"Alangkah baiknya reklamasi itu dikembalikan menjadi perkampungan rakyat, yang bisa menghidupkan dan mensejahterakan rakyat pesisir," ungkapnya.

Jika nanti proses reklamasi dihentikan, ia mengatakan, juga harus ada solusi dari pulau reklamasi yang sudah dibangun. Karena tidak mungkin, pulau yang sudah dibangun, dibiarkan terlantar begitu saja. "Bisa jadi solusinya kita jadikan markas militer angkatan laut, atau markas militer khusus untuk untuk ketahanan negara kita," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement