Selasa 21 Nov 2017 16:43 WIB

Polisi Masih Tunggu Hasil Analisis Kecepatan Mobil Setnov

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Gabungan Korlantas, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Selatan melakukan oleh TKP di lokasi terjadinya kecelakaan tunggal tersangka korupsi KTP-el Setya Novanto, di Jalan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (ilustrasi)
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Gabungan Korlantas, Ditlantas Polda Metro Jaya, dan Polres Jakarta Selatan melakukan oleh TKP di lokasi terjadinya kecelakaan tunggal tersangka korupsi KTP-el Setya Novanto, di Jalan Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polda Metro Jaya masih menunggu hasil analisis tim Traffic Acydent Analysis (TAA) untuk mengonfirmasi kecepatan yang digunakan saat Setya Novanto terlibat kecelakaan tunggal di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Pasalnya menurut polisi, pihak Toyota tidak bisa mengonfirmasi berapa kecepatan yang digunakan oleh Hilman pada saat mengendarai fortuner itu.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan pemeriksaan terhadap pihak Toyota sudah dilakukan pada Sabtu (18/11) lalu. Hanya saja pihak Toyota pun belum bisa mengkonfirmasi berapa penggunaan kecepatan itu. Enggak. Yang punya alatnya kan polisi," ujar Halim saat dikonfrimasi, Selasa (21/11).

Selain perihal kecepatan, penyidik juga menanyakan perihal airbag atau kantung udara milik Toyota yang tidak mengembang pada saat kejadian. Namun Halim menolak untuk menjelaskan. "Saya bukan ahlinya makanya dari Toyota yang memberikan keterangan," ujar dia.

Halim menambahkan, lantaran belum bisa mengkonfirmasi kecepatan yang digunakan pihaknya akan menyambangi gedung Korlantas Polri. Karena hanya TAA yang bisa mengetahui kecepatan mobil yang ditumpangi Setnov sesaat sebelum kecelakaan. Kami enggak bisa prediksi (kecepatan), jadi belum bisa memberikan (penjelasan) sebelum olah TKP dan ini saya mau jemput datanya di Korlantas," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement