Selasa 21 Nov 2017 16:22 WIB

Terkait Dinamika Golkar, Emil Yakin Elektabilitasnya Stabil

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan pada acara Bandung menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (21/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjawab pertanyaan wartawan pada acara Bandung menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal calon gubernur Jawa Barat (cagub Jabar), Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil buka suara terkait wacana evaluasi pengusungan calon kepala daerah oleh Partai Golkar yang diusulkan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi. "Saya serahkan kembali kalau ada dinamika-dinamika baru kepada mekanisme institusi," ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/11).

Namun, ia memastikan jika saat ini berdasarkan hitungan, elektabilitas dirinya sangat stabil. Sehingga hal itu menunjukkan aspirasi masyarakat menjadi perhatian partai partai koalisi.

Menurutnya, saat ini ia tengah fokus mengompakkan koalisi PPP, PKB, Nasdem, dan Partai Golkar-terkait memilih calon wakil gubernur yang akan mendampinginya. Menurutnya, jika ada wacana tersebut ia menganggap hal itu merupakan dinamika.

Namun ia menuturkan, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham sudah menyampaikan jika surat keputusan (SK) dukungan kepada dirinya merupakan keputusan institusi dan bukan keputusan individu. Menurutnya, saat ia menerima surat dukungan dari Partai Golkar terlebih dahulu sudah melakukan kajian.

Sementara saat ini, ketika Ketua Umum Partai Golkar terkena kasus korupsi ia belum melakukan kajian lebih jauh terkait dukungan partai Golkar. "Yang namanya pilkada itu figur bukan terhadap institusi partai," katanya.

Ia menuturkan, saat dirinya menang di Pilwalkot Bandung, partai pengusung kursinya turun saat pileg. "Artinya, masyarakat itu bisa memilah kalau urusannya pilkada maka itu figurnya bermasalah tidak atau terkena isu integritas atau apa. Kalau isunya pada kepartaian maka masyarakat akan menilai eksistensi kepartaian," katanya.

Emil mengatakan, apabila dukungan partai Golkar kepada dirinya dicabut maka ia menyerahkan keputusan tersebut kepada partai. "Saya mah apa pun yang terjadi dalam proses ini batin saya tawakal. Penuh dukungan alhamdulillah kalau tidak ya kita jalani aja," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement