Selasa 21 Nov 2017 13:14 WIB

Sampah Jadi Penyebab Banjir di Kota Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Winda Destiana Putri
Banjir
Foto: Dok: PKPU
Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Walikota Bandung, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengungkapkan banjir di Kota Bandung 70 persen terjadi karena endapan sampah khususnya sampah plastik. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada maayarakat agar lebih bisa menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Saya titip, jangan selalu menyalahkan pemerintah, sedang kita bagian dari masalah," ujarnya saat Talkshow Bandung Menjawab di Taman Sejarah, Kota Bandung, Selasa (21/11). Katanya, saat ini masalah yang tengah terjadi adalah hujan dengan intensitas yang besar dan berpotensi banjir.

 

Ia menuturkan, pihaknya melakukan antisipasi baik mikro dan makro dalam pencegahan banjir. Beberapa proyek yang sudah dan tengah dikerjakan seperti sodetan di Pasteur yang sudah selesai. Selain itu, proyek Pagarsih yang tengah berlangsung.

 

Menurutnya, beberapa danau retensi tengah dibangun seperti di Sarimas, Bandung Timur dengan luas 6000 meter dan kedalaman 5 meter. Termasuk perbaikan saluran gorong-gorong di 15 jalan dengan ukuran satu meter x satu meter.

 

Ia menuturkan, sampai saat ini sudah 300 ribu meter pekerjaan gorong-gorong dibersihkan, 30 ribu sumur resapan. Meski begitu katanya semua proyek pencegahan banjir tersebut tidak menjamin 100 persen Kota Bandung tidak akan mengalami banjir. "Kita berupaya, jangan bilang Pemkot Bandung enggak bergerak," ungkapnya.

 

Dirinya menambahkan, urusan pencegahan banjir di Kota Bandung mencapai kurang lebih Rp 100 miliar lebih. Katanya juga, pihaknya menahan izin pembangunan apartemen yang berada di Bandung Utara.

 

Emil menambahkan permintaan warga terkait pompa air sudah dipenuhi di berbagai titik. Persoalan lelang pekerjaan pembangunan pencegahan banjir pun disorotinya agar tidak dilakukan akhir tahun. Sebab hal tersebut terjadi terus berulang dan sering mundur.

 

"Tahun ini, syarat bagi kontraktor yang mengikuti lelang harus ketat. Persyaratannya banyak, kontraktor secukupnya dihadapkan pada persyaratan lebih komplek itu menyebabkan ada beberapa tidak terlaksana lelangnya tidak lancar. Saya sampaikan 95 persen berjalan tidak ada gagal lelang. 5 persen terjadi kendala," katanya.

 

Menurutnya, 2018 mendatang ia akan cuti untuk mengikuti Pilkada Jawa Barat. Namun sistem pelelangan di Kota Bandung sudah terbangun sehingga diharapkan lelang bisa dilaksanakan sejak Desember meski ia mengaku belum ketok palu anggaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement