REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa kecelakaan tersangka kasus dugaan korupsi KTP-el Setya Novanto pada Kamis (16/11) masih menjadi misteri. Pada kecelakaan itu, Novanto disebut mengalami luka terparah daripada ajudan dan seorang wartawan yang menjadi sopir di bangku depan.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, hal ini kemungkinan lantaran Novanto tidak mengenakan sabuk pengaman. "Berdasarkan pemeriksaan saksi yang di depan pake sabuk yang di tengah nggak pake sabuk," ujar Halim, Selasa (21/11).
Halim juga mengatakan, pihaknya masih berkomunikasi dengan Toyota untuk mengetahui penyebab tidak terbukanya kantung udara saat mobil menabrak. Ia masih menunggu keterangan Toyota terkait keterangan itu. "Kan saya bukan ahlinya makanya dari Toyota yang memberikan keterangan," ucap Halim.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Kingkin Winisuda yang memimpin olah TKP pada Jumat (17/11) mengatakan, luka yang dialami Novanto dimungkinkan karena goncangan yang dialami Novanto. "Bisa jadi karena ada goncangan gitu kan. Otomatis kan goncangan mungkin dalam kondisi mendadak," kata dia saat dihubungi, Selasa (21/11).
Sementara pecahnya kaca sebelah kiri di mobil Fortuner yang ditumpangi Novanto pun menimbulkan pertanyaan lain. Polisi juga belum memastikan penyebab pecahnya kaca tersebut. "Diduga iya, dia membentur kaca sebab benturan kaca itu apakah dari kepalanya kita belum tahu," ucap Kingkin.
Seperti diketahui, pada Kamis (16/11) malam, Novanto mengalami kecelakaan saat berkendara bersama seorang wartawan yang berperan sebagai pengemudi, Hilman Mattauch. Mobil Fortuner yang dikendarai wartawan Metro TV itu dikabarkan menabrak tiang listrik di Jalan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Duduk di sebelah Hilman adalah AKP Reza yang merupakan ajudan Novanto.