Ahad 19 Nov 2017 07:26 WIB

Malang Ingatkan Kawasan DAS Rawan Bencana

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi Hujan
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mengingatkan warga untuk hati-hati berada di sekitar kawasan daerah aliran sungai maupun tebing bibir sungai. Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Kota Malang, Hartono, setelah menemukan fakta bahwa lokasi itu kini rawan.

Hartono menyatakan, guyuran hujan deras sejak Jumat (17/11) hingga Sabtu (18/11) telah mencatat beberapa kejadian yang patut menjadi perhatian. "Meskipun tidak ada korban jiwa dan kita tentu berharap tidak ada, tetapi itu harus diwaspadai dengan sungguh sungguh, utamanya para warga yang berhuni di lokasi rawan, "ujar Hartono melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id.

Peristiwa terbaru pada Sabtu, (18/11) terjadi longsor di Plengsengan Sungai Brantas akibat banjir bandang. Longsor ini terjadi di belakang Rumah Mbah Sumar (97 th) sepanjang kurang lebih 12 meter dan terus bertambah. Lokasi yang terjadi di Jalan Permadi 32 RT 10 RW 4 Kelurahan Polehan ini beruntungnya tidak memakan korban jiwa.

Sebelumnya, juga terjadi bencana pada Jumat (17/11) di dinding rumah Samsul Arifin, tepatnya di Jalan Permadi RT 07 RW 04. Polehan yang ambruk ini bermula dari air hujan yang masuk ke sela sela dinding penahan rumah. Sekitar pukul 15.45 WIB, dinding ditemukan sudah roboh mengenai kamar tidur dan dapur.

Kejadian longsor berlanjut pada Sabtu dini hari yang menghantam bibir sungai yang berdekatan dengan jembatan perbatasan Kelurahan Bunul dengan Kelurahan Sawojajar, Jl. Raya Sawojajar Gang IX RT 04/RW 02. Info dari warga menyebutkan, setelah adzan Subuh terdengar suara retakan dari belakang rumah warga yang kebetulan berada di pinggir sungai. Warga yang mendengar mengecek ke belakang dan melihat tanah serta pohon sudah amblas ke sungai.

Sementara itu, setelah terpapar air bandang sungai Brantas, warga di kampung warna-warni Jodipan didukung tim tanggap darurat bencana gabungan BPBD dan DPUPR telah bersama-sama kerja bakti membersihkan endapan lumpur. Warga sekitar lokasi terus menjaga kewaspadaan dan membangun sikap ramah lingkungan dengan bertindak cepat, seperti pembersihan lumpur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement