Sabtu 18 Nov 2017 16:37 WIB

Anggota DPR tak Percaya Rekayasa Penyanderaan Papua

Rep: santi sopia/ Red: Budi Raharjo
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris mengaku tidak percaya terkait isu rekayasa penyanderaan 1.300 WNI oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Komisi I sangat mengapresiasi keberhasilan TNI-Polri membebaskan para sandera.

"Enggak lah, saya enggak percaya. Kita sangat mengapresiasi dan bangga TNI-Polri bisa menyelamatkan sandera dengan relatif smooth tanpa korban jiwa dari para korban sandera," ujarnya di Jakarta, Sabtu (18/11).

Hal itu, menurutnya, menunjukkan kerja sama yang baik antara TNI-Polri dan harus terus ditingkatkan. Penegakan hukum terkait kasus ini juga tentu yang harus dikedepankan. "Kalau mediasi misalnya, apa pun itu, ketika ada pelanggaran hukum, proses hukum harus tetap berjalan, apabila ada keringanan itu di pengadilan," ujarnya.

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari juga mengapresiasi keberhasilan tim gabungan TNI-Polri. Operasi itu sudah berhasil menyelamatkan sandera sebanyak 344 orang di mana 23 di antaranya anak-anak. "Alhamdulillah dan terimakasih kepada semua aparat yang bekerja siang malam dalam operasi TNI-Polri," kata dia.

Dia berharap trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera dipulihkan. Setiap warga Indonesia di manapun, termasuk Papua, memiliki hak yang sama, hak aman, dan kedamaian terbebas dari rongrongan kejahatan yang dilakukan KKB.

Menurut Kharis, Penyanderaan 1300 orang warga yang dilakukan KKB di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah menciderai kedaulatan NKRI. Meskipun sandera sudah dibebaskan, tim gabungan harus menangkap dan menyeret semua pelaku kedepan hukum.

"Setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali di kemudian hari menciderai kedaulatan NKRI," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement