REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berencana bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dalam konsultasi tahunan antara kedua pemimpin negara di Kuching, Serawak, Malaysia pada 22 November 2017.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/11), mengatakan Presiden RI akan didampingi oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pertemuan tahunan ke-12 antara kepala negara RI dan Malaysia tersebut.
Pertemuan tersebut akan menjadi ajang bagi kedua pemimpin untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi kedua negara, seperti masalah perbatasan, pertahanan dan keamanan serta kerja sama ekonomi. Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Denny Abdi mengatakan Indonesia dan Malaysia, dalam pertemuan tersebut, berinisiatif mendirikan suatu dewan negara-negara penghasil minyak kelapa sawit karena kedua negara memiliki kepentingan bersama sebagai produsen terbesar kelapa sawit dunia.
Inisiatif tersebut bertujuan untuk melawan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit Indonesia yang dianggap merusak lingkungan dan kesehatan. "Indonesia bahu membahu mengajak negara produsen lain untuk menghadapi kampanye negatif tersebut," ucap Denny.
Selain itu, juga akan dibahas masalah penempatan dan perlindungan TKI yang berkerja di Malaysia serta pengelolaan pertanian di daerah perbatasan.