Rabu 15 Nov 2017 18:22 WIB

Alumni Kanisius: Yang WO Cuma Ananda dan Mungkin Manajernya

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Teguh Firmansyah
Anies Baswedan berpidato di ulang tahun ke 90 SMA Kanisius Jakarta.
Foto: Youtube
Anies Baswedan berpidato di ulang tahun ke 90 SMA Kanisius Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Perhimpunan Alumni Kolese Kanisius (PAKKJ) Affan Muladi mengatakan, hampir seluruh pemberitaan di media yang menyatakan ratusan orang walk out (WO) dalam acara Perayaan 90 Tahun Kolese Kanisius, adalah bohong.

"Yang walk out itu hanya Ananda, dan mungkin manajernya dia. Lalu pemilik Traveloka juga sedang di Amerika dan tidak bisa menghadiri undangan kami. Jadi semua berita itu bohong. Malah pas Pak Anies datang, malah semakin ramai," ujar dia kepada Republika, Rabu (15/11).

Pihak sekolah dikatakan Affan, tidak mengetahui sama sekali jika Ananda memiliki masalah pribadi tersendiri dengan Anies, sehingga kejadian walk out itu merupakan kejadian yang tidak terduga sama sekali.

PAKKJ telah secara resmi mengeluarkan pernyataan mengenai komentar yang disampaikan oleh salah satu alumninya dalam Perayaan 90 tahun Kolese Kanisius, pada Sabtu (11/11). "Kami menghargai kebebasan menyatakan pendapat, namun kami menyayangkan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam momen yang tidak tepat," ujar Ketua Umum PAKKJ Sharief Natanegara.

Ia menjelaskan kehadiran Gubernur Anies Baswedan dalam acara tersebut justru mendapatkan perhatian dari pihak alumni dan tidak terjadi walkout secara beramai ramai seperti yang diberitakan di media sosial.

Baca juga, Ananda Provokatif, Taufik Khawatir WO Kanisius Meluas.

Pesta Raya Kanisius Untuk Indonesia merupakan puncak acara dari rangkaian Perayaan 90 Tahun Kolese Kanisius. Perayaan yang terdiri dari 3 bagian utama: Pesta Anak Bangsa, Doa Bagi Bangsa, dan Simfoni Kanisius Untuk Indonesia merupakan salah satu bentuk rasa syukur dan ungkapan komitmen dari seluruh Kanisian, alumni, para pater dan pendidik, untuk membentang asa membangun bangsa di tengah keberagaman dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila.

Kolese Kanisius sudah berdiri dan menjadi bagian dari perjalanan sejarah Indonesia selama 90 tahun dan menghasilkan ribuan alumni dengan spirit Man for Others yang telah mendedikasikan karya mereka bagi Bangsa Indonesia tercinta.

Untuk itu, Sharief meminta agar seluruh pihak, tidak terprovokasi oleh hal-hal yang beredar di media sosial. Ia menjelaskan pihak sekolah sebagai penyelenggara yang mengundang Gubernur, telah mengirimkan surat penjelasan kepada Bapak Gubenur.

Salah satu tradisi panjang di Kanisius adalah selalu mengutamakan dan menghargai setiap orang yang hadir di setiap kegiatan yang dilakukan. "Ini sudah menjadi bagian dari nilai-nilai seorang Kanisian yang telah tertanam sejak menjadi siswa di Kolese Kanisius," tutup Sharief.

Kemudian, Affan juga menjelaskan, kehadiran Gubernur DKI Jakarta dalam setiap perayaan ulang tahun Kanisius sudah dilakukan sejak lama, sejak kepemimpinan Ali Sadikin, Fauzi Bowo, dan sekarang Anies Baswedan.

Fauzi Bowo sendiri merupakan alumni dari Kanisius dan tidak ada masalah diskriminasi agama sama sekali. Begitupun alumni-alumni muslim Kanisius lainnya. "Kalau dari Kanisius-nya, kami tidak pernah ada masalah sama sekali," jelas Affan.

Sebelumnya, komposer Ananda Sukarlan dikabarkan walk out saat Anies berpidato meski Gubernur DKI itu datang atas undangan panitia. Ananda merupakan salah satu orang yang mendapat penghargaan dalam acara tersebut.

Namun, Gubernur DKI Anies Baswedan tak mau ambil pusing atas aksi walk out komposer Ananda Sukarlan di acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius, Sabtu (11/11). Bahkan, Anies menganggap aksi walk out dari Ananda adalah bonus baginya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement