Rabu 15 Nov 2017 06:40 WIB

Meksiko Beli Pesawat N219

Presiden memberikan nama pesawat N219 dengan julukan Nurtanio yang diambil dari nama Pahlawan Dirgantara Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden memberikan nama pesawat N219 dengan julukan Nurtanio yang diambil dari nama Pahlawan Dirgantara Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Forum konsultasi bilateral (FKB) Pemerintah Indonesia dan Meksiko ke-6 yang digelar di Kementerian Luar Negeri Meksiko di Mexico City menghasilkan kesepakatan pembelian pesawat N219 dan radioisotop oleh Meksiko dari Indonesia

Dalam FKB ke-6, Delegasi Indonesia yang diketuai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Muhammad Anshor, menyatakan bahwa fokus dari FKB adalah pengembangan kerja sama bidang ekonomi, demikian Fungsi Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar RI (KBRI) Meksiko City, Febby Fahrani, Rabu (15/11).

Delegasi Meksiko pada FKB dipimpin Direktur Jenderal Asia Pasifik Kemlu Meksiko, Duta Besar Alfonso de Maria y Campos berhasil menggoreskan kesepakatan penjualan produk unggulan Indonesia kepada Meksiko, yaitu radioisotop jenis Mo-99 dan I-131 yang diproduksi PT Industri Nuklir Indonesia (Persero)(persero) atau Inuki. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent antara PT Inuki dan ININ Meksiko.

Rangkaian FKB juga mencatat keberhasilan Indonesia memasarkan produk industri strategis bernilai ratusan juta dolar AS ke Meksiko, yaitu pesawat jenis N212i, N235 dan N219 buatan PT Dirgantara Indonesia yang direalisasikan secara bertahap hingga 5 tahun ke depan.

PT. Dirgantara Indonesia yang diwakili anak perusahaannya, IPTN North America (INA) telah menandatangani kesepakatan dengan mitra dari Meksiko, Promotera Aerospacial El Paso (PAEP) untuk menyediakan jasa perbaikan pesawat CASA dan suku cadangnya.

Dirjen Amerika dan Eropa menyatakan Kementerian Luar Negeri bersama KBRI Mexico City memfasilitasi kerja sama antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Meksiko, untuk membentuk Bilateral Airworthiness Agreement, sehingga kelaikan terbang produk pesawat PT Dirgantara Indonesia di wilayah udara Meksiko bisa terjamin.

Kepala Perwakilan RI untuk Meksiko Dubes Yusra Khan mengatakan kerja sama PAEP dan PT Dirgantara Indonesia membuka jalan bagi kerja sama yang lebih luas antara Indonesia dengan Meksiko dalam bidang perhubungan udara, khususnya dengan Pemerintah Negara Bagian Chihuahua, yang tengah mengembangkan maskapai penerbangan regional di wilayahnya.

Bagi Indonesia, Meksiko merupakan mitra dagang terbesar kelima di kawasan Amerika. Total nilai perdagangan tahun 2016 mencapai 992 juta dolar AS. Sementara ekspor Indonesia ke Meksiko mencapai 815,1 juta dolar AS. Nilai ini menjadikan Meksiko sebagai tujuan ekspor terbesar ketiga di kawasan Amerika.

Meksiko merupakan penyumbang surplus perdagangan terbesar kedua di kawasan Amerika pada tahun 2016 dengan nilai 600 juta Dolar AS. Indonesia dan Meksiko merupakan mitra dalam berbagai forum internasional, seperti G20, APEC, MIKTA dan FEALAC.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement