REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejarawan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang Sumatra Barat Dr Sudarman mengatakan, pengelolaan Kota Padang sebenarnya sudah ada semenjak abad ke-17.
"Untuk tata kota di Kota Padang sudah ada sejak lama, selain melalui catatan sejarah hal tersebut juga terlihat dari tinggalan-tinggalan yang ada," katanya di Padang, Selasa (14/11).
Secara garis besar periodesasi kota di Indonesia terbagi tiga, yaitu kota tradisional, kota kolonial, dan kota pascakolonial. Berdasarkan peninggalan yang ada di Padang saat ini, tata kota kolonial masih dapat disaksikan dengan keberadaan beberapa bangunan tua di kawasan Muaro.
Terkait pengelolaan, apabila dibandingkan dengan kota-kota yang ada di dalam maupun luar negeri, harusnya tata kelola Kota Padang saat ini sudah sangat baik, sebab sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu. "Akan tetapi saat ini dapat dilihat bahwa perkembangan tata kota Padang berjalan cukup lambat jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain," tambah dia.
Pakar Politik UNP, Dr Eka Vidya Putra mengatakan dalam pengelolaan tata kota terdapat dua hal yang harus saling mengisi, yaitu aspek formal dan informal.
Aspek informal yang dimaksud adalah nilai-nilai, norma serta budaya masyarakat. Dalam proses pembangunan aspek ini sering terabaikan dan lebih menekankan pada aspek formal. "Hingga saat ini banyak dilakukan perubahan-perubahan, akan tetapi hal tersebut sering tidak sesuai dengan aspek informal yang ada di tengah masyarakat," ujarnya
Penulis buku Catatan Tata Kelola Kota, Miko Kamal mengatakan dalam membangun sebuah kota hal penting yang harus diperhatikan adalah jiwanya, bukan fisik semata. Menurutnya pembangunan fisik dan jiwa dalam sebuah kota harus beriringan untuk meraih hasil yang maksimal.