REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para pembeli yang biasanya berbelanja di Pasar Induk Tanah Tinggi (PITT) meresahkan aksi mogok yang dibuat oleh pedagang. Salah satunya adalah Siti Maimuhah warga dari Kelurahan Cimone, Karawaci, Kota Tangerang.
Siti Maimunah mengatakan, dirinya sering membeli buah-buahan di PITT untuk keperluan jualan kembali. "Iya, di sini kan murah-murah," ujar dia saat ditemui Republika.co.id di pintu masuk PITT, Selasa (14/11).
Siti Maimunah yang mengenakan sepeda motor datang bersama putrinya berusia lima tahun untuk membeli buah-buahan guna dijual kembali. Namun sayangnya, ia harus kembali dengan tangan kosong lantaran pedagang PITT menutup akses masuk pasar dan melakukan aksi mogok.
Siti Maimuniah mengaku sering membeli barang dagangan berupa buah-buahan di PITT dengan cara borongan. "Biasanya satu box dua box, dijual lagi di rumah," jelas dia.
Semenjak aksi mogok yang dilakukan sejak Senin lalu, Siti Maimunah bingung untuk mencari alternatif barang dengan harga yang bersaing seperti PITT. Ia berharap, agar aksi yang dilakukan para pedagang bisa cepat mendapat titik temu dengan pengelola pasar. "Ya mudah-mudahan cepat berhenti, saya kan mau jualan juga," jelas dia.
Hal yang sama dikeluhkan oleh pedagang gado-gado di sekitar komplek Kejaksaan Tanah Tinggi, Kasmini. Kasmini mengaku kaget lantaran harga yang ia dapat dari pedagang keliling menjadi lebih mahal lantaran aksi mogok tersebut. "Iya, biasanya seikat lima ribu rupiah jadi delapan ribu rupiah (kangkung)," kata dia.
Kasmini mengatakan, tempat ia membeli bahan gado-gado mengaku kesulitan mendapatkan barang jualan karena PITT saat ini sedang libur dampak dari pemogokan.