Selasa 02 Aug 2022 14:50 WIB

Dinkes Gelar Skrining Tuberkulosis Paru 500 Orang di Pasar Induk Tanah Tinggi

Puskesmas Tanah Tinggi gelar skrining untuk mendeteksi kasus TB Paru sedini mungkin.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Petugas menempelkan stiker awas penyakit tuberkulosis dengan pengambilan sampel dahak bagi warga yang bergejala (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas menempelkan stiker awas penyakit tuberkulosis dengan pengambilan sampel dahak bagi warga yang bergejala (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang melakukan skrining tuberkulosis (TB) paru di Pasar Induk Tanah Tinggi dengan sasaran 500 orang. Mereka terdiri atas pedagang, pegawai dan buruh bongkar muat. Kepala Puskesmas Tanah Tinggi, Fery Ferdiansyah mengatakan, kegiatan skrining dilakukan untuk mendeteksi kasus TB Paru sedini mungkin.

"Kita juga melakukan edukasi terkait penyakit TB Paru ini. Kita sosialisasikan hal ini kepada sasaran sebanyak 500 orang," kata Fery dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (2/8/2022).

Baca: Semua Pihak Harus Kerja Sama Eliminasi Kasus TBC Anak

Fery menjelaskan, masyarakat yang ingin melakukan pemeriksaan TB Paru, bisa datang ke Puskesmas Tanah Tinggi. Pemeriksaan kesehatan tidak dipungut biaya alias gratis. Bahkan, jika ada warga yang dinyatakan positif, sambung dia, petugas akan memberikan obat-obatan secara gratis serta pendampingan dalam proses penyembuhan.

"Silakan kunjungi Puskesmas dan skrining secara gratis, tidak dipungut biaya, termasuk obat-obatan jika dinyatakan positif TB," kata Fery.

Direktur Keuangan Pasar Induk Tanah Tinggi, Luthfie Ali Saleh, mengapresiasi langkah Pemkot Tangerang yang mengadakan skrining TB Paru secara gratis di pasar yang dikelolanya. Dia berharap, kegiatan seperti itu dapat dilaksanakan secara rutin.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang dan Dinas Kesehatan, kami tidak terpikir sebelumnya untuk periksa penyakit TB Paru ini. Semoga seluruh pegawai dan buruh di sini tidak ada yang positif. Saya harap, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin," ujar Luthfie.

Baca: Semangat Kader Bantu Pasien di Kabupeten Bogor Sembuh dari Penyakit TBC

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement