Sabtu 11 Nov 2017 22:30 WIB

Keputusan DPP PDI P untuk Pilkada Jabar Ditunggu

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato seusai melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) periode 2016-2020 di DP
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato seusai melantik pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) periode 2016-2020 di DP

REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Wakil Ketua DPD PDI P Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari berharap DPP segera memutuskan nama-nama calon yang akan diusung dalam pemilihan gubernur Jawa Barat di pilkada 2018 mendatang. Sehingga, pihaknya bisa segera melakukan konsolidasi untuk memenangkan calon tersebut.

"Kami berharap dalam waktudekat Jabar diputuskan (nama yang akan diusung) sehingga bisa konsolidasi. Initerus digodok (oleh DPP)," ujarnya kepada wartawan di acara pelantikan BantengMuda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung di Baleendah, Sabtu (11/11).

Menurutnya, sejauh ini belum ada keputusan yang dikeluarkan oleh DPP terkait nama-nama yang akan diusung oleh partai dalam pilgub Jabar. Meski begitu, DPD PDIP Jawa Barat tengah melakukan konsolidasi saksi, tim pemenangan serta sayap partai.

Terkait dengan nama-nama yang akan diusung apakah berasal dari internal partai atau eksternal, ia mengaku DPP akan memilih yang terbaik. Ia menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil keputusan DPP terkait nama yang akan diusung partai di pilgub Jabar.

Dirinya menambahkan,keberadaan sayap partai seperti BMI diharapkan bisa ikut serta memenangkan calon yang diusung partai di Pilgub Jabar dan pemilihan di 16 Kabupaten/Kota diJawa Barat. BMI katanya harus bisa bersinergis dengan partai untuk memenangkanpilkada.

Sementara itu, Ketua BMI Kabupaten Bandung, Asep Muhammad mengecam penggunaan isu SARA pada pilgub Jabar. Sebab isu sara hanya akan melahirkanefek psikologis negatif di masyarakat. "Isu SARA membahayakan kehidupankebangsaan kita. BMI Kabupaten Bandung mengutuk keras penggunaan isu SARA dalamPilkada," katanya.

Asep mengatakan memandang, isu agama yang paling tajam untuk menggoyang kebinekaan. Iaberharap agar fenomena SARA di Pilkada Jakarta tak terbawa ke Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement