Sabtu 11 Nov 2017 01:08 WIB

Polisi Telusuri Rekam Jejak Dokter Helmi

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agung Sasongko
Tersangka penembakan dokter Letty, dokter Helmi saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/11).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Tersangka penembakan dokter Letty, dokter Helmi saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanit II Subdit Jatanras Dirreskrimum Polda Metro Jaya Ari Cahya Nugraha, akan memeriksa rekam jejak pelaku pembunuhan dokter Lety Sultri (46) melalui data Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Iya kita lihat rekam jejaknya seperti apa sebagai dokter. Tapi yang jelas informasinya dia tahun ini l tidak lagi bekerja di klinik tempat ia bekerja, dengan alasan dia tidak nyaman bekerja sebagai dokter, papar Ari di Mapolda Metro Jaya, Jumat (10/11).

Selain untuk mengetahui rekam jejak lewat IDI, kepolisian juga ingin mengetahui dari rekan-rekan kerjanya seperti apa rekam jejaknya. Apalagi ia diduga pernah melakukan pemerkosaan. "Makanya kami berkoordinasi dengan polres jaktim apakah laporan itu ada,"kata Ari lagi.

Sebelumnya, terjadi penembakkan di Azzahra Medical Center Cawang, Jakarta Timur, berujung kematian seorang dokter bernama Lety Sultri (46). Pelaku, dokter Helmi, sempat melarikan diri, namun mengarah ke Polda Metro Jaya dan menyerahkan diri di sana dengan membawa dua barang bukti.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pelaku datang ke Polda Metro Jaya menggunakan motor, melalui penjagaan, dan di situ lah didapati dua barang bukti untuk membunuh istrinya.

Senjata rakitan jenis rakitan Revolver dan jenisnya FN sudah dikirim ke labfor (laboratorium forensik) untuk diperiksa lebih lanjut.Pelaku bernama Helmi yang juga seorang dokter, merupakan suami dari Dokter Lety. Ia saat ini masih berada di tangan Polda Metro Jaya untuk terus dimintai keterangannya.

Kapolres Jakarta Timur dan anggota Reskrim sudah olah tkp. Dan sampai sekarang pelaku masih terus diperiksa. Pelaku pembunuhan dokter Lety, disebutkan mengkonsumsi obat penenang sebelum melakukan aksi sadis kepada istrinya. Hal ini didapatkan dari hasil tes urin pelaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement