REPUBLIKA.CO.ID, TENTENA -- Jalan Pulang, film buatan mantan narapidana terroris, Arifuddin Lako, diputar di Universitas Kristen, Tentena, Sulawesi Tengah. Film tersebut bercerita tentang problematika yang dihadapi seorang narapidana teroris yang baru saja bebas dari penjara.
“Film ini berawal dari pengalaman teman-teman,” ujar Sang Sutradara, Arifuddin Lako dalam siaran persnya, Jumat (10/11). Melalui film ini, dia ingin menggambarkan secara umum kondisi yang dirasakan oleh mantan narapidana teroris.
Proses pembuatan film ini relatif singkat. Penulisan naskah dilakukan pada bulan Agustus, kemudian pada bulan September proses shooting sudah dimulai. Menggunakan alat sederhana, film ini dibuat dengan semangat perdamaian.
Jalan Pulang bukan hanya sekedar film yang menjadi karya pria yang juga dikenal dengan nama Iin itu. Film ini merupakan bentuk integrasi dari kelompok-kelompok yang pernah terpecah-belah karena konflik horizontal. Pada saat reformasi, Poso diguncang konflik yang terus berkelanjutan hingga awal tahun 2000.
“Saya adalah mantan napi teroris. Saya adalah korban konflik. Kemudian saya kembali lagi ke masyarakat, saya merasa bertanggung jawab menciptakan perdamaian di tanah poso,” ujar Arifuddin.
Upaya-upaya reintegrasi terus dilakukan untuk mempertahankan rasa damai. Termasuk oleh Komunitas Rumah Katu (Kita satu), komunitas yang saat ini dipimpin oleh Iin. Komunitas ini berisi orang-orang yang pernah menjadi korban konflik Poso baik dari kalangan Islam maupun Kristen. Melalui kegiatan kreatif, mereka mendorong perdamaian dan film adalah salah satunya.
“Bersama Rumah Katu saya ingin menciptakan stigma positif untuk Poso,” kata Arifuddin. Selama ini Poso selalu dianggap tidak aman, sarang teroris, dan daerah konflik. Padahal hal tersebut sudah tidak ada lagi. Poso sudah menjadi daerah yang aman, damai, dan wajib dikunjungi. “Sampai saat ini saya dan teman-teman terus berkarya, berjuang untuk kebaikan tanah poso, untuk semua masyarakat poso,” katanya menambahkan.
Rektor Universitas Kristen Tentena, Ammosius Meringgi, mengungkapkan diputarnya Jalan Pulang di Universitas Kristen Tentena, menjadi bukti kerekatan persaudaraan Islam dan Kristen yang terbangun lagi di Poso. "Universitas ini hadir dalam konteks yang sama, konteks perdamaian,” katanya.