Jumat 10 Nov 2017 13:18 WIB

PKB tak Setuju Golkar Usung Daniel Jadi Cawagub Emil

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meberikan surat rekomendasi kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Politikus Golkar Daniel Mutaqien Syafiuddin pada acara penyerahan rekomendasi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/11).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meberikan surat rekomendasi kepada Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Politikus Golkar Daniel Mutaqien Syafiuddin pada acara penyerahan rekomendasi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kurang sepakat jika sosok yang akan mendampingi calon gubernur (cagub) Jawa Barat Ridwan Kamil adalah Daniel Mutaqien. Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Maman Imanulhaq menyusul deklarasi dukungan Partai Golkar kepada Ridwan-Daniel.

Menurut Maman, sosok pendamping Ridwan yang tepat adalah yang mampu berkontribusi menambah suara kemenangan Emil, sapaan akrab Ridwan. "Kalau dia dipasangkan dengan pilihan sekarang sehingga kemungkinan justru akan mengurangi suara Emil. Kita butuh sosok yang betul-betul mengatrol suara Emil," ujar Maman kepada wartawan pada Jumat (10/11).

Karenanya, Maman berharap empat partai yang mendukung Ridwan bertemu dan bicara terkait sosok calon wakil gubernur. Bahkan kalau perlu ia menilai perlu dilakukan konvensi untuk menentukan calon wakil tersebut, sebagaimana diusulkan Partai Nasdem.

"Harus bicara. Ada usulan Nasdem kemarin ada semacam konvensi cawagub jabar. Saya rasa usulan yang menarik juga. Siapa yang akan diusung PKB, kita pertemukan ide dan gagasannya," ujar Anggota Komisi VIII DPR tersebut.

Maman tidak setuju jika penentuan calon wakil gubernur diambil alih oleh partai yang memiliki kursi paling banyak di Jabar, yakni Partai Golkar dengan 17 kursi. Maman mengingatkan, dukungan Partai Golkar kepada Emil datang setelah dukungan telah tercukupi. "Itu tentu tidak menjadi fatsun politik yang diusung pertama. Karena Partai Golkar datang setelah Nasdem dan PKB," kata Maman.

Ia justru mempertanyakan jika hitung-hitungan yang dipakai Partai Golkar berdasarkan kursi dukungan terbanyak. Namun, tidak mengusung kadernya sendiri Dedi Mulyadi.

"Jadi Golkar kenapa tidak mengusung Dedi mulyadi aja kalau gitu yang jelas kadernya. Kalau polanya seperti itu. Kita butuh hari ini ada orang yang mampu menjadikan RK menang di Jawa barat. Gitu aja," kata dia.

Kemarin, Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar telah resmi memberikan surat keputusan (SK) penetapan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Barat 2018 mendatang. Penyerahan tersebut dilangsungkan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta pada Kamis (9/11) oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto.

Namun diketahui, tiga partai seperti PPP, PKB dan Partai Nasdem telah lebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan dengan kriteria calon wakil pendamping yang berbeda. PPP dengan kadernya yang meruoakan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, begitu pun PKB yang berharap dari kader PKB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement