Kamis 09 Nov 2017 12:58 WIB

Wawan Pemakan Paku Asal Tasikmalaya Akhirnya Meninggal

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Paku-paku berkarat yang dimakan Wawan Gunawan (44) yang berhasil dikeluarkan RSUD Dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Rabu (1/11). Wawan memperoleh perawatan serius lantaran memakan puluhan paku diduga karena stres.
Foto: Republika/Rizki Suryarandika
Paku-paku berkarat yang dimakan Wawan Gunawan (44) yang berhasil dikeluarkan RSUD Dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Rabu (1/11). Wawan memperoleh perawatan serius lantaran memakan puluhan paku diduga karena stres.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemakan paku asal Kota Tasikmakaya, Jawa Barat, Wawan Gunawan (44 tahun) akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soekardjo pada Kamis (9/11). Jenazah Wawan langsung dikuburkan dekat tempat tinggalnya di Jalan Bebedahan, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Adik istri Wawan, Ani Kumaryani mengatakan, Wawan meninggal sekitar pukul 02.30 WIB di ruang ICU. Ketika itu, yang tengah berjaga adalah kakak Wawan, Syarif. Ia menyebut kondisi Wawan memang tak stabil usai menjalani operasi pekan lalu.

"Meninggal setengah tiga tadi, kemarin-kemarin sudah sakit mengeluh di bagian perut," kata Ani pada wartawan saat berkunjung ke rumah duka.

Walau kondisi kesehatan Wawan tak menentu, ia tetap sadar. Hanya saja, kata Ani, kadang tekanan darah Wawan terlalu rendah hingga perlu ditopang obat tambahan. "Kondisinya selalu sadar walau kesehatannya naik turun," ujar Ani.

Selanjutnya, jenazah Wawan dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan di TPU setempat. "Tadi sudah dikubur pukul 7 pagi," kata Ani.

Sebelumnya, Wawan dirawat di RSUD dr Soekardjo lantaran mengalami sakit di perutnya sejak Senin (30/10) malam. Dari perutnya muncul paku yang hampir menembus tubuhnya. Diduga Wawan memakan 48 butir paku lantaran mengalami gangguan kejiwaan. Tim dokter berhasil mengeluarkan seluruh benda asing dari tubuh Wawan lewat operasi pada Rabu (1/11). Seusai operasi, Wawan dirawat di ruang ICU sampai dinyatakan meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement