REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Riset Populi Center, Usep S Ahyar, mengatakan Golkar menargetkan kemenangan di Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018 dengan mendukung Ridwan Kamil (Emil), sebagai calon gubernur (cagub) Jabar. Sikap Golkar yang lebih memilih Emil dibandingkan mendukung Dedi Mulyadi dinilai sebagai sudah mempertimbangkan faktor elektabilitas dengan baik.
"Dukungan Golkar kepada Emil semata ingin memenangkan pertarungan di Pilgub Jabar 2018. Parpol di masyarakat memang lebih berfungsi sebagai alat atau tiket untuk mencalonkan (kepala daerah," ujar Usep dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).
Adapun, figur-figur tertentu lebih menentukan kemenangan parpol. Karenanya, individu dengan elektabilitas tinggi cenderung dipinang dan didukung parpol menjadi calon kepala daerah. "Berdasarkan analisis kami, memang kader Golkar yang memilih RK sebagai cagub Jabar," lanjut Usep.
Di samping menang Pilkada 2018, Golkar juga dinilai mengincar lumbung suara untuk kepentingan Pilpres 2019. Golkar sendiri saat ini memiliki 17 kursi dan tidak pernah menduduki kursi Jabar 1 dalam beberapa tahun terakhir.
"Meski dalam beberapa pemilu dominan menguasai Jabar, tapi tidak duduk sebagai gubernur. Golkar Jabar berjanji ingin berkuasa di daerah sendiri maka hitungan elektabilitas sangat diperhitungkan oleh mereka," tambah Usep.
Sebelumnya, dalam rapat pada 27 Oktober lalu, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham, mengaatakan, pihaknya resmi mendukung Ridwan Kamil dan anggpta DPR, Daniel Mutaqien, sebagai cagub dan cawagub dalam Pilkada Jabar mendatang. Pengumuman itu disusul dengan SK pengusungan oleh partai berlambang pohon beringin itu.