Rabu 08 Nov 2017 16:16 WIB

Koalisi Pilgub di Jabar Disebut Satu Paket dengan Pilpres

Rep: dian erika nugraheny/ Red: Budi Raharjo
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Antara/Embong Salampessy
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Populi Center, Usep S Ahyar mengatakan, peta koalisi dukungan parpol kepada calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2018 diperkirakan akan satu paket dengan Pilpres 2019. Elektabilitas bakal calon lebih berpengaruh terhadap peta dukungan parpol di Jabar.

Usep mengatakan jika pola tawar-menawar dan lobi dukungan oleh parpol kepada calon kepala daerah satu paket dengan timbal balik yang akan diberikan dalam Pilpres 2019 mendatang. Usep mencontohkan belum pastinya dukungan PKS dan Gerindra kepada Deddy Mizwar (Demiz).

"Mungkin karena belum ada kesepakatan (mendatang) dengan deal-dealsebelumnya. Kami dengar dua parpol ini tidak kunjung dukung Demiz sebab Gerindra ingin mengikat dukungan Wakil Gubernur Jabar itu untuk Pilpres," ungkap Usep dalam diskusi bertajuk 'Peta dukungan Pilkada Jabar 2018 dan ada apa dengan sikap Golkar' di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).

Kondisi ini disebutnya wajar mengingat Gerindra punya pengalaman buruk dengan calon-calon yang sebelumnya pernah didukung, seperti Ridwan Kamil (RK) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Keduanya pernah didukung oleh Gerindra saat Pilkada sebelumnya tetapi enggan menjadi kader Gerindra setelahnya. "Mereka (parpol-parpol) mempertimbangkan komitmen kader-kadernya, juga mempertimbangkan untuk Pilpres nanti," tutur Usep.

Sementara itu, sikap PDIP di Pilkada Jabar masih dinantikan. Seperti diketahui, PDIP belum menetapkan dukungan ke calon mana pun.

Beberapa nama, misalnya Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil, Iwa Karniwa dan Anton Charliyan mengemuka sebagai kandidat bakal cagub yang akan didukung oleh PDIP. Namun, PDIP sendiri, kata Usep, berhak untuk mengajukan cagub sendiri tanpa berkoalisi mengingat jumlah kursi yang dimiliki mencukupi.

Lebih lanjut Usep menuturkan jika dukungan Golkar kepad Ridwan Kamil berdasarkan motif ingin menang di Pilgub Jabar. "Saat pilih dukung Ridwan Kamil ini ya mereka ingin menang. Nah soal konsolidasi parpol nanti urusan belakangan. Maka masih bisa dikatakan bahwa elektabilitas tokoh sangat menentukan dukungan dari parpol," tambah Usep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement